Gubernur sebut kemiskinan di NTT masih jadi isu memalukan

id musrengbang,Ntt, kemiskinan Ntt, gubernur Ntt

Gubernur sebut kemiskinan di NTT masih jadi isu memalukan

Kegiatan pramusrengbang tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berlangsung ditengah merebaknya COVID-19 , Jumat (17/4/2020) dilakukan dengan menggunakan mekanisme daring aplikasi zoom, (Antara/HO-Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur)

..Angka kemiskinan masih menjadi isu yang memalukan di daerah ini dengan angka mencapai 20,62 persen.
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan kemiskinan masih menjadi isu yang memalukan di daerah ini dengan angka mencapai 20,62 persen.

Hal ini dikatakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Jamal Ahmad ketika membuka kegiatan pra Musrenbang Provinsi NTT di Kupang, Jumat (17/4/2020).

Viktor seperti yang dilansir dalam rilis media yang disampaikan Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Veri Guru yang diterima ANTARA mengatakan bahwa isu-isu yang memalukan bagi Provinsi NTT antara lain tingkat kemiskinan yang mencapai 20,62 persen, jumlah penderita stunting yang mencapai 30,80 persen, serta lama sekolah 7,3 tahun dan kondisi infrastruktur yang masih buruk.

Baca juga: Gubernur minta pembangunan di NTT tetap berjalan

Ia mengatakan, kendati dihantui berbagai isu yang memalukan tetapi terdapat 10 isu strategis yakni memiliki lebih dari 400 atraksi wisata yang terhubung dari ujung barat pulau Flores hingga ke perbatasan Negara Republic Democratic Timor Leste (RDTL).

Selain itu, katanya, NTT juga memiliki 12 kabupaten dengan posisi geografi yang berbatasan langsung antara negara asing dengan luas lahan basah pertanian lebih dari 127 ribu hektar dengan lebih dari 37 daerah irigasi, luas dan produksi komoditas perkebunan yang merupakan 10 besar nasional.

Menurut Viktor, NTT juga memiliki lahan belum digarap lebih dari 1,5 juta hektar, kualitas rumput laut dan garam industri terbaik di Indonesia, memiliki potensi pengembangan tanaman kelor dengan kualitas terbaik, serta potensi pendapatan asli daerah dan APBD Provinsi lebih dari Rp 6,5 triliun yang terus meningkat setiap tahun.

"Potensi yang ada ini juga didukung dengan konektivitas transportasi darat, laut dan udara telah terhubung ke seluruh wilayah NTT," tegas Viktor.

Dia juga menegaskan bahwa pembangunan di NTT semakin menggeliat dengan adanya alokasi dana desa mencapai lebih dari Rp3 triliun di 2020.

Baca juga: Pengamat khawatir kalau ekonomi NTT akan memburuk

Ia mengatakan sasaran pembangunan tahun 2020 hingga 2024 adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat dan kualitas manusia, menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran, berkurangnya kesenjangan pendapatan dan wilayah, serta terjaganya keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi.

Sedangkan prioritas pembangunan wilayah di Nusa Tenggara tahun 2020 hingga 2024 yang akan datang sebut Viktor, adalah mendorong percepatan pembangunan daerah berbasis hilirisasi pertanian, perikanan, pertambangan, dan pariwisata dengan memperhatikan lokasi prioritas berdasarkan koridor pertumbuhan dan pemerataan.

Kegiatan Pra Musrenbang ini berlangsung selama dua hari sejak Jumat (17/04/2020) hingga Sabtu (18/04/2020) dengan menggunakan mekanisme daring aplikasi zoom. 

Baca juga: Pengangguran NTT bertambah, PDIP: kami cukup terkejut