Kupang (ANTARA) - Kadis Perhubungan Nusa Tenggara Timur Ishak Nuka mengatakan bahwa pihaknya menemukan ada beberapa kapal nelayan yang membawa sekitar 20 orang ditengah larangan beroperasinya kapal penumpang di provinsi berbasis kepulauan itu akibat COVID-19.
"Laporan sejauh ini tak ada. Tetapi sejauh pantauan kami ada beberapa kapal nelayan yang membawa sekitar 20 orang di dalam kapalnya. Inikan kebanyakan dan kami curiga itu penumpang yang menyewa kapal ikan," katanya kepada ANTARA di Kupang, Senin (4/5).
Baca juga: Penerbangan antarkota di NTT tetap dibuka
Baca juga: Dewan ingatkan pemerintah awasi kapal nelayan angkut penumpang
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan rencana pencegahan COVID-19 di NTT dengan cara melakukan screning juga bagi kapal-kapal nelayan yang masuk ke wilayah Kota Kupang
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya dalam waktu dekat menggelar rapat dengan Lantamal VII Kupang, Polairud Polda NTT serta KKP untuk membahas hal tersebut.
"Jadi nanti setiap kapal nelayan yang masuk ke pelabuhan baik di pelabuhan utama ataupun di tempat pelelangan ikan (TPI) akan kami pantau juga," tutur dia.
Nantinya setiap kapal nelayan yang tiba akan diperiksa untuk memastikan bahwa kapal itu tak membawa penumpang yang bisa saja menyebarkan virus itu masuk ke Kota kupang.
Ishak menambahkan pihaknya juga akan menggandeng dinas kelautan dan perikanan di NTT untuk memantau kapal-kapal nelayan yang masuk ke kota itu.
"Jadi nanti dinas kelautan dan perikanan juga akan dilibatkan memeriksa kapal-kapal ikan yang masuk ke daerah ini," tutur dia.
Ishak Nuka mencontohkan, seperti kasus yang terjadi beberapa waktu lalu di mana sejumlah penumpang diangkut dengan kapal nelayan dari NTB menuju Kabupaten Sumba Barat Daya di Pulau Sumba.
Baca juga: KMP Feri di NTT dilarang angkut penumpang
"Kasus tersebut sudah ditindaklanjuti otoritas pelabuhan dan kepolisian setempat. "Karena itu kami minta agar warga ikut mengawasi secara ketat. Kalau ada kasus seperti ini silahkan laporkan ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti," katanya.