Disdikbud NTT terus memantau proses pembelajaran dari rumah

id NTT,Disdikbud NTT,Belajar dari rumah,dampak COVID-19 terhadap pendidikan,Pendidikan di NTT,corona

Disdikbud NTT terus memantau proses pembelajaran dari rumah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Benyamin Lola. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Proses pemantauan terus kami lakukan baik secara administratif maupun secara langsung melalui perangkat pengawas kami yang tersebar di semua daerah di NTT.

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Benyamin Lola, mengatakan pihaknya terus memantau proses pembelajaran dari rumah yang diterapkan saat ini akibat pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).

“Proses pemantauan terus kami lakukan baik secara administratif maupun secara langsung melalui perangkat pengawas kami yang tersebar di semua daerah di NTT,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (8/5).

Baca juga: NTT sediakan 300-an paket laptop untuk SMA/SMK
Baca juga: DPRD dukung implementasi KBM di tengah pandemi COVID-19


Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya memastikan proses pembelajaran dari rumah bisa berjalan secara baik di tengah pandemi COVID-19.

Benyamin Lola mengatakan, para kepala sekolah, guru, dan siswa tidak dibiarkan begitu saja dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dari rumah.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menawarkan tiga metode yang bisa diterapkan masing-masing sekolah di antaranya pembelajaran secara online.

“Metode ini bisa dilakukan apabila semua kebutuhan terpenuhi terutama peralatan teknologi informasi, termasuk listrik dan jaringan internet,” katanya, menambahkan sebagian sekolah terutama yang di kota-kota di NTT sudah memilih opsi ini.

Selain itu, proses pembelajaran secara offline di mana guru mata pelajaran bisa membagikan materi melalui file digital yang dapat dilaksanakan para pelajar yang memiliki fasilitas teknologi informasi di rumah.

Kemudian pelaksanaan pembelajaran secara manual di rumah, di mana guru menyiapkan materi secara tertulis kemudian diperbanyak lalu dibagikan kepada para pelajar, katanya.

Benyamin Lola mengatakan, pihaknya memberikan keleluasaan kepada masing-masing sekolah untuk memilih metode apa yang paling cocok sesuai karakteristik persoalan yang dihadapi.

Baca juga: YAPPIKA dorong penyelesaian infrastruktur pendidikan di Kupang

Di sisi lain, lanjut dia, penerapan proses pembelajaran dari rumah ini terus dipantau melalui para pengawas yang menyebar di 22 kabupaten/kota se-NTT.

“Hal ini untuk memastikan agar tidak ada alasan bagi sekolah untuk tidak melakukan proses pembelajaran selama pandemi COVID-19 ini,” katanya.