Kupang (ANTARA) - Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang menyatakan bahwa tulang dari paus biru atau Balaenoptera Musculus akan direkonstruksi ulang agar bisa dipajang di museum milik pemerintah provinsi NTT.
"Sesuai arahan dari gubernur NTT, beliau menginginkan agar tulang paus biru itu direkonstruksi sehingga bisa dipajang di museum NTT di Kota Kupang sebagai sejarah," kata Kepala BKKPN Kupang Ikram Sangadji kepada wartawan di Kupang, Kamis (23/7).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan rencana rekonstruksi tulang dari paus biru yang baru terdampar dan mati di pesisir Pantai Nunhila, Kota Kupang dan kemudian dikuburkan di pesisir Pantai Air Cina pada pukul 14.00 WITA waktu setempat.
Ia mengatakan rencana rekonstruksi tulang paus itu bertujuan agar kelak bisa menjadi pelajaran sejarah bagi siapa saja yang berkunjung ke museum. Tak hanya itu rencana rekonstruksi itu juga bisa menunjukkan publik bahwa NTT merupakan daerah berkarakteristik yang memiliki banyak keunggulan khususnya di laut.
"Namun membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sekitar dua tahun itu sudah sangat cukup," ujar dia.
Ikram menambahkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2020 ini segera membangun gedung yang dinamakan cetasean center untuk menyimpan sejumlah kerangka hewan mamalia yang selama ini dikubur di beberapa pulau di NTT akibat terdampar dan mati.
"Kita akan display semua kerangka paus dan lumba-lumba yang sudah kita kuburkan beberapa tahun sebelumnya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa NTT adalah daerah berkarakteristik yang berbeda dengan daerah lainnya," katanya.
Untuk merekonstruksi tulang paus dan lumba-lumba itu, lanjut dia, pihaknya akan bekerja sama dengan Museum Zoologi dari Fakultas Zoologi Universitas Gajah Mada (UGM).
Hal ini karena pada tahun 2019 lalu pernah melakukan rekonstruksi tulang lumba-lumba dan berhasil saat ini dipajang di kantor BKKPN Kupang di Tenau Kota Kupang.
Ikram menambahkan, jika rencana itu direalisasikan tentu saja akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri tidak hanya bagi pemerintah daerah tetapi bagi masyarakat di NTT.
Baca juga: Paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Kupang
Baca juga: Balai konservasi periksa bangkai paus biru yang terdampar di Kupang
BKKPN persiapkan rekonstruksi tulang paus biru untuk dimuseumkan
Namun membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sekitar dua tahun itu sudah sangat cuku