Pelajar Maluku Kunjungi Kapal Listrik di Kupang

id Turki

Pelajar Maluku Kunjungi Kapal Listrik di Kupang

Sebanyak 20 pelajar dari Maluku yang merupakan peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN), Senin (17/7) berkunjung ke kapal listrik di Bolok Kupang. (Foto ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Sebanyak 20 pelajar asal Provinsi Maluku yang merupakan peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN), Senin, mengunjungi kapal listrik asal Turki di sekitar PLTU Bolok Kupang, NTT.
Kupang (Antara NTT)  - Sebanyak 20 pelajar asal Provinsi Maluku yang merupakan peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN), Senin, mengunjungi kapal listrik milik PT. Karpowership asal Turki di sekitar PLTU Bolok Kupang, Nusa Tenggara Timur.

General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Richard Safkaur bersama para peserta program SMN kemudian mengunjungi ruang kontrol kapal listrik serta mengenal teknologi kapal berkapasitas daya 60 MW plus cadangan 60 MW yang menjadi salah satu sumber pembangkit listrik di Pulau Timor.

"Mereka juga dikenalkan bahwa listrik PLN kita ini disuplai dari PLTD, PLTS, dan kapal listrik," katanya.

Ia menambahkan, selama berada di Kupang, rombongan SMN asal Maluku itu akan dikenalkan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat, dari aspek sosial, seni, budaya, ekonomi, lokasi wisata, hingga produk-produk kerajinan tangan atau kearifan lokal.

"Pelajar-pelajar ini akan tinggal bersama keluarga asli orang NTT sehingga mereka bisa mengenal lebih dekat bagaimana kehidupan masyarakat kita di sini," kata Richard

Ia menjelaskan Program SMN dicanangkan Menteri BUMN Rini Sumarno untuk mengoptimalkan peran BUMN dalam berbagai aspek pembangunan nasional.

"Seluruh BUMN disatukan untuk menggagas berbagai kegiatan salah satunya mendukung aspek pendidikan melalui SMN," katanya.

Ia menjelaskan, pembangunan pendidikan secara teknis seperti penentuan kurikulum, pembangunan gedung-gedung sekolah merupakan tanggung jawab Kementerian Pendidikan.

Sementara itu, peran BUMN pada aspek ini lebih pada berkontribusi untuk menambah pengetahuan, pembentukan karakter, dan pengenalan kekayaan ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Timur.

"Untuk itu pelajar Maluku dalam program ini meski bersyukur dan harus memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar sebanyak-banyaknya tentang Nusantara," katanya.