Kupang (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas Polres Kupang Kota membuka pelayanan perpanjangan SIM A dan SIM C khusus bagi kaum wanita di kota itu dalam rangka mendukung program dari Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif tentang "Women Care Day" sebagai bentuk kepedulian institusi Polri di NTT kepada kaum perempuan.
"Tadi kami gelar pelayanan SIM A dan C khusus bagi kaum perempuan, ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada kaum perempuan sekaligus mendukung program dari Kapolda NTT soal peluncuran program 'women care day' yang akan diluncurkan pada Sabtu," kata Kasat Lantas Polres Kupang Kota Iptu Andri Aryanssyah kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (19/9).
Pantauan ANTARA proses pelayanan perpanjangan SIM A dan C itu tidak dilakukan secara gratis. Tetapi terpantau banyak kaum perempuan yang berdatangan untuk melakukan perpanjangan SIM.
Andri menjelaskan bahwa pelaksanaan program "women care day" yang akan diluncurkan pada Sabtu pekan itu sebagai bentuk dari kepedulian institusi itu kepada kaum perempuan di Kota Kupang yang sering mengalami kasus kekerasan terhadap perempuan.
"Saya tidak tahu persis datanya, tetapi memang kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota ini sangat lah banyak oleh karena itu kita lakukan ini. Intinya hari ini kami lakukan khusus buat kaum perempuan," tambah dia lagi.
Maria seorang ibu yang ditemui ANTARA di salah satu pusat perbelanjaan ketika sedang mengurus perpanjangan SIM A bernama Maria mengaku sangat terbantu dengan adanya pelayanan perpanjangan SIM itu, mengingat kalau ke kantor lantas takut dengan kerumunan orang.
'Kalau di sini, sepi orangnya lagi pula di luar ruangan sehingga udaranya juga bebas. Lagi pula orang yang datang juga tidak banyak dan cepat prosesnya," ujar dia.
Selain pelayanan perpanjangan SIM, Satlantas Polres Kupang Kota juga melakukan aksi bakti sosial khusus bagi perempuan dari kaum disabililitas di kota itu.
Baca juga: Anggota Polres Kupang jalani tes cepat usai Kapolresnya positif COVID-19
Baca juga: Polres Kupang semprotkan disinfektan cegah COVID-19
Ia mengatakan mereka yang mendapatkan bantuan sosial itu adalah kaum perempuan yang selain disabilitas juga adalah kaum perempuan yang sudah ditinggal pergi atau meninggal oleh suaminya akibat kecelakaan lalu lintas.
'Hanya tujuh paket yang kita bagikan, karena memang kita data terlebih dahulu siapa-siapa saja yang layak mendapatkannya," tambah dia.