Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja, mengemukakan kondisi perekonomian di NTT sudah menunjukkan menunjukkan perbaikan dari triwulan II ke triwulan III 2020.
“Adanya mobilisasi sejak pemberlakuan normal baru pada 15 Juni membuat kondisi perekonomian NTT sudah mulai ada perbaikan-perbaikan,” katanya dalam web seminar fiskal dan ekonomi regional yang digelar Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT, di Kupang, Rabu, (4/11).
Ia menjelaskan, salah satu indikator perbaikan ditunjukkan dari sisi indeks keyakinan konsumen berdasarkan hasil survei yang dilakukan menunjukkan terjadinya kenaikan dari sebelumnya di bawah 75 persen menjadi 77 persen.
Indeks konsumen ini memang belum sampai pada kondisi normal yang biasanya di atas 125 persen namun menunjukkan indikasi bahwa perekonomian di NTT sudah mulai naik.
Ariawan menjelaskan, selain itu pihaknya juga melakukan survei dari sisi lapangan usaha yang menunjukkan kegiatan dunia usaha yang mengalami kenaikan.
Ia mencontohkan seperti, dunia usaha perdagangan dari sebelumnya di antara negatif lima (-5) persen hingga -10 persen sekarang sudah berada di antara 0-5 persen. Selain itu sektor pertanian yang sebelumnya antara -10 persen hingga -15 persen naik di antara -5 persen hingga -10 persen.
“Baik dari sisi perdagangan, pertanian, dan konstruksi sudah ada kenaikan kurva. Ini juga mengindikasikan ekonomi kita mengalami kenaikan,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, tingkat hunian kamar hotel juga sudah mulai naik pada Juli dan September mencapai 34,8 persen dari sebelumnya sekitar 10 persen.
“Demikian juga aspek realisasi belanja pemerintah, pengadaan semen, termasuk kedatangan penumpang di bandara yang bergerak naik. Indikator-indikator ini yang meyakinkan kami termasuk juga kepada masyarakat di NTT bahwa ekonomi kita sudah menggeliat,” katanya.
Ia berharap tren kenaikan sektor-sektor ekonomi ini terus meningkat pada triwulan IV 2020 agar pemulihan ekonomi di NTT bisa bergerak cepat.
Baca juga: BI: Penggunaan QRIS di NTT baru capai 27 ribuan
Baca juga: BI-BRI dorong pedagang NTT beralih ke transaksi digital
Kegiatan web seminar bertema "Menjaga Ekspektasi di Tengah Pelemahan Ekonomi" ini menghadirkan narasumber yang mewakili sejumlah instansi di antaranya Badan Kajian Fiskal Kementerian Keuangan, Adi Budiarso, Bappelitbangda Provinsi NTT, Alfonsius Theodorus, Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, Prof Ir, Fredik L Benu.
BI sebut ekonomi NTT mulai menunjukkan perbaikan
Adanya mobilisasi sejak pemberlakuan normal baru pada 15 Juni membuat kondisi perekonomian NTT sudah mulai ada perbaikan-perbaikan