NTT Terus Menjaga Toleransi

id toleransi

NTT Terus Menjaga Toleransi

Gubernur NTT Frans Lebu Raya

"Tekad kami sudah bulat untuk terus menjaga kehidupan toleransi di daerah ini agar NTT tetap menjadi Nusa Terindah Toleransinya (NTT)," kata Gubernur Frans Lebu Raya.
Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan pemerintah dan masyarakat di daerahnya bertekad menjaga kehidupan toleransi antarumat beragama dan antargama di Provinsi Selaksa Nusa itu.

"Tekad kami sudah bulat untuk terus menjaga kehidupan toleransi di daerah ini agar NTT tetap menjadi Nusa Terindah Toleransinya (NTT)," katanya dalam amanat upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diikuti ribuan peserta di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kupang, Kamis.

Gubernur dua periode itu mengatakan, terus menjaga kehidupan toleransi di daerahnya agar masyarakat negeri ini dapat menemukan implementasi Bhineka Tunggal Ika yang sesungguhnya ada di NTT.

"NTT toleran terhadap keberagaman, satu dalam keanekaragaman sebagaimana Pancasila yang lahir di daerah ini," katanya.

Lebih lanjut, Gubernur mengaku bangga karena kehidupan masyarakat di provinsi itu selama 10 tahun terakhir terus berjalan aman dan damai serta dikenal berbagai daerah sebagai nusa terindah toleransinya.

"Saya bangga karena tidak ada gejolak, pemimpin pemeluk berbagai agama kita di sini hidup berdampingan dengan damai," katanya.

"Islam, Kristen, Hindu, dan Budha duduk semeja hidangan dengan tetap saling menghargai," katanya lagi.

Untuk itu, ia mengatakan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia kembali menegaskan agar kerja bersama terus dilakukan untuk merawat kebersamaan agar berbuah kerukunan dan hidup bersama secara damai.

Gubernur Lebu Raya merefleksikan, saat ini ditemukan adanya komitmen kehidupan berbangsa semakin melebar atas nama radikalisme.

Kebebasan yang diperjuangkan para pendiri bangsa bangsa dengan darah dan air mata yang diwariskan secara gratis untuk generasi saat ini, menurunya disalah kelola segelintir orang untuk kepentingan kekuasaan.

Untuk itu, pada kesempatan itu Gubernur kembali menegaskan bahwa Nusa Tenggara Timur tetap menolak hadirnya radikalisme dan terorisme. "Kaum radikalisme tidak boleh menumbuhkan embrionya di Bumi Flobamorata," katanya.

Pemeritah daerah, lanjutnya bersama DPRD dan masyarakat setempat berkomitmen sampai kapanpun NTT bebas dari tumbuhnya gerakan radikalisme dan terorisme.

"NTT harus terus menjadi contoh menghargai keberagaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.