Legislator sebut belajar daring bukan alasan abaikan penguatan karakter

id pendidikan karakter,pendidikan ntt,ntt

Legislator sebut belajar daring bukan alasan abaikan penguatan karakter

Sejumlah siswa di Kabupaten Sikka, NTT menyusuri pantai saat kembali dari sekolah. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Saya pikir, apapun tantangan dunia pendidikan saat ini, penguatan karakter, suatu 'nation and character building' bagi saya tetap sangat penting
Kupang (ANTARA) - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Kolfidus mengatakan pembelajaran daring bukan alasan untuk mengabaikan penguatan karakter anak didik.

"Pembelajaran daring hanyalah alat atau instrumen pengajaran, tetapi substansi pengembangan karakter ada dalam materi pembelajaran, pengawasan dan evaluasi," kata Emanuel Kolfidus dihubungi di Kupang, Sabtu, (28/11).

Dia mengemukakan pandangan itu menjawab pertanyaan seputar apa yang harus dilakukan pemerintah daerah dan guru untuk menguatkan karakter anak didik dengan tantangan belajar yang masih melalui daring.

"Saya pikir, apapun tantangan dunia pendidikan saat ini, penguatan karakter, suatu 'nation and character building' bagi saya tetap sangat penting," katanya.

Penguatan karakter ini untuk membentuk ketahanan generasi bangsa yang memiliki keyakinan, kemandirian, kebanggaan dan patriotisme kepada tanah airnya sendiri.

"Justeru pandemi harus menjadikan gelora membangun peradaban dan kebanggaan bangsa menjadi semakin kuat dalam suatu prinsip bergotong royong," kata Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT ini.

Menurut dia, inti dari karakter bangsa Indonesia adalah gotong royong, sehingga pembelajaran daring hanyalah alat atau instrumen pengajaran, tetapi substansi pengembangan karakter ada dalam materi pembelajaran, pengawasan dan evaluasi.

"Jadi, semua pihak harus menjadikan adaptasi kebiasaan baru sebagai kesempatan untuk mengevaluasi, memperbaharui dan menguatkan karakter anak bangsa," katanya.

Baca juga: DPRD NTT apresiasi kebijakan Presiden bantuan subsidi gaji

Baca juga: Dewan minta Pemda prioritaskan penanganan dampak COVID-19


Sederhananya, meskipun tanpa tatap muka, anak didik harus tetap diarahkan menjadi pribadi yang jujur, bekerja keras dan disiplin terhadap seluruh proses pembelajaran.

Tentu pada situasi ini, peran orang tua akan bertambah karena harus melakukan pengawasan di rumah, yang sebelumnya sebagian waktu anak didik berada di lingkungan sekolah.