Kupang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nusa Tenggara Timur, memastikan distribusi logistik pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah pad Pilkada serentak 2020 dilakukan dengan pengawalan anggota panwas hingga ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Kami pastikan proses distribusi logistik dalam Pilkada serentak 2020 dilakukan dalam pengawasan panitia pengawas pemilu hingga ke tempat pemungutan suara," kata Kordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu NTT, Jemris Fointuna di Kupang, Senin, (30/11).
Baca juga: Bawaslu pastikan panwas pilkada 2020 dilengkapi APD
Ia mengatakan, pelibatan panwas dalam pengawasan logistik mulai dari proses pencetakan surat suara, penyortiran logistik hingga distribusi logistik ke tempat pemungutan suara (TPS).
Jemris mengatakan, panwas juga memastikan lokasi penyimpan logistik pemilu seperti surat suara benar-benar aman seperti tempatnya bebas dari banjir, tidak terdapat sarang tikus yang bisa merusak logistik.
"Apabila tempat penyimpanan logistik pemilu tidak representatif maka kami rekomendasikan untuk mencari tempat lain tempat penyimpanan logistik pemilu. Apalagi kondisi saat ini sudah mulai hujan, sehingga tempatnya harus aman tidak ada atap gudang logistik yang bocor agar logistik seperti surat suara tidak rusak karena rembesan air hujan,"ujarnya.
Dia menyebutkan, 3.994 orang anggota panwas tersebar di sembilan kabupaten yang mengelar Pilkada serentak 9 Desember 2020 sudah siap mengawal logistik hingga TPS.
Sembilan kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang mengelar pilkada 9 Desember 2020 yaitu Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Ngada di Pulau Flores.
Baca juga: Bawaslu NTT tertibkan 597 alat peraga kampanye
Sementara di Pulau Timor terdapat tiga kabupaten yaitu Kabupaten Malaka, Belu dan Timor Tengah Utara (TTU), sedang di Pulau Sabu terdapat satu kabupaten yakni Kabupaten Sabu Raijua.
Sementara di Pulau Sumba terdapat dua kabupaten yang menyelenggarakan pilkada yaitu Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Barat.