Dinkes Kota Kupang : Setiap rumah harus ada juru pemantau jentik

id NTT,serangan DBD,jumantik, Dinkes Kupang

Dinkes Kota Kupang : Setiap rumah harus ada juru pemantau jentik

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Retnowati (Antara/ Benny Jahang)

Kasus DBD selalu terjadi setiap tahun di Kota Kupang, sehingga perlu ada antisipasi secara dini oleh setiap warga dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal secara baik
Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau agar setiap rumah warga memiliki satu orang juru pemantau jentik (jumantik) untuk mengantisipasi berkembangnya nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Retnowati saat dihubungi di Kupang, Selasa, mengatakan peran jumantik sangat penting dalam mengantisipasi terjadinya DBD dengan melakukan pemantauan jentik nyamuk pada tempat-tempat penampungan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes Aygepti.

"Kasus DBD selalu terjadi setiap tahun di Kota Kupang, sehingga perlu ada antisipasi secara dini oleh setiap warga dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal secara baik," kata Retnowati.

Ia mengatakan apabila lingkungan terjaga kebersihannya, tidak ada perkembangan jentik-jentik nyamuk Aedes Aygepti.

Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Kupang Sri Wahyuningsih mengatakan hingga saat ini kasus DBD di Kota Kupang mencapai 224 kasus.

Menurut dia, perkembangan kasus DBD di Kota Kupang sejak Januari-Maret 2021 masih berada dalam pola maksimum jika dibandingkan pada periode yang sama pada 2020, lebih dari 300 kasus.

Ia berharap warga Kota Kupang terus meningkatkan pencegahan penyebaran kasus DBD secara mandiri dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, seperti rutin membersihkan tempat penampungan air, mengubur kaleng bekas yang berpotensi sebagai tempat sarang nyamuk.

Baca juga: Pemkot Kupang optimalkan peran jumantik cegah DBD

Baca juga: Kota Kupang siapkan alat fogging antisipasi serangan DBD


Selain itu, kata dia, warga harus bisa menjadi jumantik dalam mengantisipasi penyebaran kasus DBD di tengah kondisi musim hujan seperti saat ini.