Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Lecky Koli mengatakan serangan hama belalang di Kabupaten Sumba Tengah belum sampai ke lokasi lumbung pangan (food estate) di Kecamatan Katiku Tana yang dikembangkan Kementerian Pertanian.
"Lokasi serangan hama belalang masih di padang dan belum sampai ke lokasi food estate," katanya ketika dihubungi di Kupang, Senin, (15/3) berkaitan dengan dampak serangan hama belalang di Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba.
Lecky berharap dengan upaya penangan secara masif yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, didukung pemerintah provinsi hingga Kementerian Pertanian, dampak serangan hama bisa teratasi atau tidak meluas hingga lokasi lumbung pangan.
Ia mengatakan untuk membantu penanganan, telah memobilisasi semua pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) yang ada di Sumba Tengah.
"Besok (Selasa, 16/3) kami juga akan kirimkan tambahan tenaga mendukung pengendalian hama belalang di Sumba Tengah," katanya.
Lecky mengatakan saat ini upaya pembasmian hama belalang terus berlangsung di lapangan yang dilakukan pemerintah kabupaten bersama berbagai komponen masyarakat.
Baca juga: Pemprov NTT ajukan tambahan 12.000 liter pestisida tangani hama belalang
Baca juga: Sumba Tengah darurat hama belalang
Pemerintah provinsi juga melakukan sejumlah langkah seperti memobilisasi POPT maupun menyalurkan cairan peptisida sebanyak 1.600 liter beserta 1 unit mist blower pada pekan lalu.
"Beberapa langkah penanganan sudah kita lakukan dan saat ini juga sedang mengajukan permintaan tambahan peptisida dari Kementerian Pertanian," katanya.
Sebelumnya Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu menyatakan daerahnya saat ini dalam kondisi darurat hama belalang yang telah menyerang ratusan hektare tanaman pertanian di kabupaten bagian tengah Pulau Sumba itu.
Kondisi Sumba Tengah saat ini sudah saya nyatakan darurat hama belalang yang semakin masif menyerang tanaman jagung petani sudah 200-an hektare dan ada ratusan hektare lagi juga berpotensi diserang," katanya ketika dihubungi secara terpisah dari Kupang, Sabtu (13/3).
Ia mengatakan hama belalang menyerang daerah setempat sejak September 2020 lalu dan saat ini semakin masif menyerang tanaman jagung petani terutama di Kecamatan Umbu Ratu Ngga.