Pemprov NTT ajukan tambahan 12.000 liter pestisida tangani hama belalang
Stok brigade milik pemprov yang ada di Lewa, Sumba Timur sudah kita mobilisasi untuk membantu penanganan
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengajukan permintaan tambahan 12.000 liter pestisida dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membantu penanganan hama belalang yang menyerang lahan pertanian di Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba.
"Proses penanganan hama belalang di Sumba Tengah terus berlangsung, provinsi telah mengajukan permintaan tambahan 12.000 liter pestisida dari Kementerian Pertanian dan sedang diproses," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lecky Koli ketika dihubungi di Kupang, Senin, (15/3).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya Pemprov NTT dalam membantu menangani serangan hama belalang di Kabupupaten Sumba Tengah.
Lecky mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Tengah telah menetapkan bencana akibat hama belalang di daerah itu sehingga pemerintah provinsi juga mengambil sejumlah langkah untuk membantu penanganan.
Selain mengajukan tambahan peptisida, kata dia, sejak minggu lalu pihaknya telah menyalurkan 1.600 liter pestisida beserta 1 unit mist blower yang digunakan untuk membasmi hama belalang.
"Jadi stok brigade milik pemprov yang ada di Lewa, Sumba Timur sudah kita mobilisasi untuk membantu penanganan," katanya.
Saat ini, lanjut dia, stok pesstisida di gudang pemprov yang ada di Lewa masih tersedia sekitar 1.000 liter yang juga siap disalurkan.
Lecky menambahkan selain itu pihaknya memobilisasi semua pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Sumba Tengah untuk menangani hama belalang bersama pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Sebelumnya Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu menyatakan daerahnya saat ini dalam kondisi darurat hama belalang yang telah menyerang ratusan hektare tanaman pertanian di kabupaten bagian tengah Pulau Sumba itu.
“Kondisi Sumba Tengah saat ini sudah saya nyatakan darurat hama belalang yang semakin masif menyerang tanaman jagung petani sudah 200-an hektare dan ada ratusan hektare lagi juga berpotensi diserang," katanya ketika dihubungi secara terpisah dari Kupang, Sabtu (13/3).
Ia mengatakan hama belalang menyerang daerah setempat sejak September 2020 lalu dan saat ini semakin masif menyerang tanaman jagung petani terutama di Kecamatan Umbu Ratu Ngga.
Baca juga: Sumba Tengah darurat hama belalang
Baca juga: Seluruh OPD Sumba Tengah dikerahkan tangani hama belalang
"Proses penanganan hama belalang di Sumba Tengah terus berlangsung, provinsi telah mengajukan permintaan tambahan 12.000 liter pestisida dari Kementerian Pertanian dan sedang diproses," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lecky Koli ketika dihubungi di Kupang, Senin, (15/3).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya Pemprov NTT dalam membantu menangani serangan hama belalang di Kabupupaten Sumba Tengah.
Lecky mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Tengah telah menetapkan bencana akibat hama belalang di daerah itu sehingga pemerintah provinsi juga mengambil sejumlah langkah untuk membantu penanganan.
Selain mengajukan tambahan peptisida, kata dia, sejak minggu lalu pihaknya telah menyalurkan 1.600 liter pestisida beserta 1 unit mist blower yang digunakan untuk membasmi hama belalang.
"Jadi stok brigade milik pemprov yang ada di Lewa, Sumba Timur sudah kita mobilisasi untuk membantu penanganan," katanya.
Saat ini, lanjut dia, stok pesstisida di gudang pemprov yang ada di Lewa masih tersedia sekitar 1.000 liter yang juga siap disalurkan.
Lecky menambahkan selain itu pihaknya memobilisasi semua pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Sumba Tengah untuk menangani hama belalang bersama pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Sebelumnya Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu menyatakan daerahnya saat ini dalam kondisi darurat hama belalang yang telah menyerang ratusan hektare tanaman pertanian di kabupaten bagian tengah Pulau Sumba itu.
“Kondisi Sumba Tengah saat ini sudah saya nyatakan darurat hama belalang yang semakin masif menyerang tanaman jagung petani sudah 200-an hektare dan ada ratusan hektare lagi juga berpotensi diserang," katanya ketika dihubungi secara terpisah dari Kupang, Sabtu (13/3).
Ia mengatakan hama belalang menyerang daerah setempat sejak September 2020 lalu dan saat ini semakin masif menyerang tanaman jagung petani terutama di Kecamatan Umbu Ratu Ngga.
Baca juga: Sumba Tengah darurat hama belalang
Baca juga: Seluruh OPD Sumba Tengah dikerahkan tangani hama belalang