Kota Kupang uji coba penggunaan GeNose C19

id NTT,COVID-19 Kota Kupang

Kota Kupang  uji coba penggunaan GeNose C19

Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore (kedua dari kanan) memantau uji coba penggunaan GeNose C19 bagi para pedagang di kawasan Pasar Kasih Naikoten, Kamis (1/4/2021). (ANTARA/Benny Jahang)

Proses sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat bisa dilakukan lewat kelurahan setempat sehingga masyarakat bisa mengakses informasi tes cepat GeNose C19 dengan mudah
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai melakukan uji coba penggunaan alat tes cepat COVID-19, GeNose C19, guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru tersebut di daerah setempat.

Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore saat memantau langsung uji coba penggunaan GeNose C19 di kawasan Pasar Kasih Naikoten, Kota Kupang, Kamis, (1/4) mengatakan uji coba itu salah satu upaya Pemkot Kupang dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 di ibu kota Provinsi NTT ini.

Dia berharap, masyarakat Kota Kupang tidak perlu takut akan biaya pemeriksaan dan proses pemeriksaannya karena lebih mudah dan tidak seperti tes antigen lainnya.

Dia berharap, Dinas Kesehatan Kota Kupang memperluas akses pada semua tempat pelayanan kesehatan di ibu kota Provinsi NTT ini, supaya mudah dijangkau masyarakat.

"Proses sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat bisa dilakukan lewat kelurahan setempat sehingga masyarakat bisa mengakses informasi tes cepat GeNose C19 dengan mudah," kata dia.

Ia mengatakan apabila hasil tes menunjukkan reaktif maka warga yang diduga terpapar COVID-19 langsung diberikan obat dan vitamin.

"Bahkan bisa langsung dievakuasi ke pusat kesehatan terdekat maupun rumah sakit karena tim medis menyiapkan mobil ambulans di lokasi tes untuk kebutuhan evakuasi bagi pasien yang terduga terpapar COVID-19," kata Jefri.

GeNose C19 alat tes deteksi dini COVID-19 melalui embusan napas yang dikembangkan Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Cara menggunakan GeNose C19 relatif mudah, hanya mengembuskan napas ke kantong sekali pakai untuk kemudian dianalisis oleh alat ini selama tiga menit, sudah dapat mendeteksi seseorang terpapar COVID-19 atau tidak.

Baca juga: Pemprov NTT: Vaksinasi 25.559 pendidik secara bertahap
Baca juga: Tren kenaikan kasus COVID-19 sepekan terakhir lebih rendah 11,9 persen