Kupang (Antaranews NTT) - Sebanyak 435 calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Nusa Tenggara Timur menerima pembekalan dari Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam kegiatan yang dipusatkan di Aula El Tari Kupang, Senin.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam kesempatan itu mengingatkan pentingnya bagi seorang CPNS dalam menjaga integritas diri sebagai seorang pegawai negeri sipil.
"Dalam diri kita masing-masing harus punya komitmen menjaga integritas, tidak boleh melakukan hal-hal yang melanggar hukum apalagi sebagai PNS di lingkungan Kemenkumham yang dikategorikan juga menegakkan hukum," katanya.
Menurutnya, menjaga integritas berarti bertanggung jawab secara total dalam menjalankan tugas pegawai negeri untuk melayani masyarakat secara baik atas dasar kesadaran tanpa merasa dipaksa karena takut akan sanksi.
"Integritas itu bukan berarti saya tidak mencuri karena takut dihukum, tapi saya memang tidak mencuri karena memang kepribadian saya bukan pencuri, itu namanya integritas bukan karena takut dihukum atau dipecat," kata gubernur mencontohkan.
Selain itu, Gubernur Lebu Raya juga menekankan pentingnya disiplin bagi seorang pegawai negeri sipil baik disiplin waktu maupun kerja.
Disiplin, lanjutnya, bukan hanya sekadar datang pagi-pagi dan pulang tepat waktu sesuai jam kantor, namun terutama dalam menjalankan pekerjaan.
"Kita harus kerja, kerja, dan kerja, sejak 2008 saya terus mengkampanyekan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas, kita memang diterima sebagai pegawai negeri sipil untuk bekerja," kata gubernur dua periode itu.
"Karena kita ini kadang-kadang kerja dari pagi sampai malam tapi huru-hara tidak cerdas, kadang-kadang sudah kerja keras, cerdas, tapi tidak tuntas, kalau bisa diselesaikan hari itu maka tuntaskanlah," katanya lagi.
Sebagai pegawai negeri di lingkungan Kemenkumham juga dituntut agar menghindari berbagai tindakan melanggar hukum seperti narkoba maupuan membantu orang untuk lari dari tahanan.
"Jangan ikut terlibat dalam urusan narkoba ini, saya ingatkan jangan, kalau ada orang yang membantu narapidana meninggalkan lapas silahkan larang dan mencegahnya," katanya menegaskan.
Gubernur juga mengimbau, semua calon PNS yang telah direkrut terutama di lingkungan lembaga pemasyarakatan (LP) agar terus belajar mengasah pengetahuan dan keterampilannya agar bisa ditularkan kepada para tahanan.
"Tularkanlah ilmu dan keterampilan yang memadai bagi para tahanan agar nanti ketika dia keluar bisa membangun kembali kehidupannya," katanya Gubernur Lebu Raya.
Adapun ratusan CPNS yang direkrut pada tahun 2017 lalu itu mengisi sejumlah formasi di antaranya, formasi SLTA sebgai penjaga tahanan 378 orang, formasi sarjana sebagai analis keimigrasian 30 orang, formasi diploma III untuk pemeriksa keimigrasian 12 orang serta formasi sarjana untuk perawat dan PK Bapas 15 orang.