PSDKP dukung kehadiran KRI Tongkol

id KRI

PSDKP  dukung kehadiran KRI Tongkol

KRI Tongkol bermarkas di Lantamal VII Kupang

"Prinsipnya kami sangat mendukung penempatan KRI di Kupang karena armada akan berambah sehingga pengawasan wilayah perairan di Nusa Tenggara Timur menjadi lebih maksimal," kata Mubarak.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang Mubarak mengatakan pihaknya mendukung kehadiran kapal perang RI (KRI) Tongkol yang akan ditempatkan langsung di Lantamal VII Kupang.

"Prinsipnya kami sangat mendukung penempatan KRI Tongkol di Kupang karena armada akan bertambah sehingga pengawasan wilayah perairan di Nusa Tenggara Timur menjadi lebih maksimal," kata Mubarak saat dihubungi Antara di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan rencana penempatan kapal perang KRI Tongkol di Lantamal VII Kupang yang diproduksi PT PAL degan bobot 425 ton dan kecepatan maksimum 28.1 knot/jam.

Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) K. Situmorang, sebelumnya kepada Antara di Kupang, mengatakan NTT akan mendapat satu unit KRI yang diberi nama KRI Tongkol.

Kapal perang itu diijadwalkan akan tiba di Kupang pada Rabu (7/2) malam dan direncanakan akan dilakukan upacara penerimaan yang dihadiri pemerintah provinsi setempat.

Jenderal berbintang satu itu mengatakan kehadiran KRI Tongkol ini sangat membantu Lantamal Kupang dalam meningkatkan operasi di wilayah perairan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya Lantamal Kupang.

Sejalan dengan itu, menurut Mubarak, kehadiran KRI tersebut akan memaksimalkan pengawasan wilayah laut baik menyangkut teritorial maupun zona ekonomi eksklusif (ZEE), termasuk mengawasi wilayah perairan perbatasan antarnegara, baik Timor Leste maupun Australia.

"Dengan begitu pengawasan terkait tindak pidana kejahatan pencurian ikan oleh kapal-kapal asing bisa dilakukan secara lebih maksimal," katanya.

Mengingat selain PSDKP, lanjut dia, tugas pengawasan wilayah perairan juga merupakan bagian dari wewenang pihak Lantamal Kupang maupun Polair Polda NTT sesuai aturan yang ada.

Ia menambahkan, PSDKP tetap berkoordinasi dengan pihak Lantamal maupun Polair terkait fokus pengawasan wilayah perairan perbatasan antarnegara terutama dengan Timor Leste yang rawan dimasuki kapal-kapal asing.

Upaya pengawasan ditingkatkan, lanjutnya, mengingat Timor Leste telah bekerja sama dengan Tiongkok yang pada intinya memperbolehkan armada kapal Tiongkok melaut di perairan negara yang berbatasan langsung dengan NTT di Pulau Timor itu.

"Untuk mencegah masuknya kapal-kapal asing maka kami tetap prioritaskan olah gerak kapal pengawas KM Hiu Macan di sekitar perairan tersebut," katanya menegaskan.