Plan galang dana bangun sarana air bersih di Lembata melalui ajang lari
...Hasil penggalangan dana di ajang ini akan dimanfaatkan untuk membangun sarana air bersih bagi warga di Desa Mahal 1 dan Desa Mahal 2 di Lembata
Kupang (ANTARA) - Yayasan Plan Internasional Indonesia menggalang dana untuk pembangunan sarana air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur lewat ajang lari 100 kilo meter yang melibatkan sedikitnya 165 orang pelari dan pesepeda.
"Hasil penggalangan dana di ajang ini akan dimanfaatkan untuk membangun sarana air bersih bagi warga di Desa Mahal 1 dan Desa Mahal 2 di Lembata," kata Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (30/11).
Ajang tersebut dikemas dalam kegiatan bertema "Jelajah Timur: Run for Equality" melibatkan sedikitnya 44 pelari di Pulau Lembata dan sekitar 121 pelari dan pesepeda yang mewakili 26 komunitas di 20 kota di Indonesia dan delapan negara.
Para peserta yang terlibat berasal dari berbagai kalangan termasuk Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Staf Ahli Menteri Perhubungan Adita Irawati, aktor Vonny Anggraini, dan pelari marathon dunia Abdoullah Mitiche.
Dini menjelaskan tema utama yang dikampanyekan dalam ajang tersebut yaitu persoalan akses air bersih yang masih langka bagi masyarakat di NTT.
Ia mengatakan masih banyak masyarakat di NTT bahkan harus berjalan kaki menempuh jarak yang jauh untuk memenuhi kebutuhan air. Lebih dari itu, kata dia anak perempuan sering dibebankan untuk menjalani tanggung jawab ini sehingga kehilangan waktu bermain dan belajar karena kelelahan.
"Belum lagi mereka rentan risiko kekerasan di perjalanan mengambil air bersih," katanya.
Ia mengatakan sulitnya akses terhadap air bersih membuat banyak keluarga di NTT menghabiskan sebagian besar anggaran rumah tangga untuk membeli air bersih ketimbang memenuhi kebutuhan gizi anak. Sehingga kelangkaan air berdampak pada angka kekerdilan (stunting) di NTT.
Berangkat dari permasalahan ini, kata dia maka lebih dari 100 pelari dan pesepeda bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan akses air bersih di NTT.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan ajang Jelajah Timur sangat berkesan karena selain berlari untuk kesehatan tubuh juga sekaligus menikmati keindahan alam NTT.
"Jadi tentu saya sangat mendukung program ini apalagi ditujukan untuk pembangunan akses air bersih di NTT," katanya.
Ia menambahkan dengan menyediakan air bersih berarti mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas,termasuk untuk masa depan anak-anak yang ada di NTT.
Baca juga: Plan Indonesia bantu 1.196 KK korban bencana di Lembata
Baca juga: Plan Indonesia berikan bantuan nontunai ke 610 KK penyintas bencana
"Hasil penggalangan dana di ajang ini akan dimanfaatkan untuk membangun sarana air bersih bagi warga di Desa Mahal 1 dan Desa Mahal 2 di Lembata," kata Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (30/11).
Ajang tersebut dikemas dalam kegiatan bertema "Jelajah Timur: Run for Equality" melibatkan sedikitnya 44 pelari di Pulau Lembata dan sekitar 121 pelari dan pesepeda yang mewakili 26 komunitas di 20 kota di Indonesia dan delapan negara.
Para peserta yang terlibat berasal dari berbagai kalangan termasuk Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Staf Ahli Menteri Perhubungan Adita Irawati, aktor Vonny Anggraini, dan pelari marathon dunia Abdoullah Mitiche.
Dini menjelaskan tema utama yang dikampanyekan dalam ajang tersebut yaitu persoalan akses air bersih yang masih langka bagi masyarakat di NTT.
Ia mengatakan masih banyak masyarakat di NTT bahkan harus berjalan kaki menempuh jarak yang jauh untuk memenuhi kebutuhan air. Lebih dari itu, kata dia anak perempuan sering dibebankan untuk menjalani tanggung jawab ini sehingga kehilangan waktu bermain dan belajar karena kelelahan.
"Belum lagi mereka rentan risiko kekerasan di perjalanan mengambil air bersih," katanya.
Ia mengatakan sulitnya akses terhadap air bersih membuat banyak keluarga di NTT menghabiskan sebagian besar anggaran rumah tangga untuk membeli air bersih ketimbang memenuhi kebutuhan gizi anak. Sehingga kelangkaan air berdampak pada angka kekerdilan (stunting) di NTT.
Berangkat dari permasalahan ini, kata dia maka lebih dari 100 pelari dan pesepeda bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan akses air bersih di NTT.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan ajang Jelajah Timur sangat berkesan karena selain berlari untuk kesehatan tubuh juga sekaligus menikmati keindahan alam NTT.
"Jadi tentu saya sangat mendukung program ini apalagi ditujukan untuk pembangunan akses air bersih di NTT," katanya.
Ia menambahkan dengan menyediakan air bersih berarti mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas,termasuk untuk masa depan anak-anak yang ada di NTT.
Baca juga: Plan Indonesia bantu 1.196 KK korban bencana di Lembata
Baca juga: Plan Indonesia berikan bantuan nontunai ke 610 KK penyintas bencana