Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memutuskan menggandeng Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk ikut bidding tuan rumah bersama PON 2028.
"Memorandum of Understanding (MoU) akan ditandatangani antara berbagai unsur yang ada di NTB dan NTT seperti DPRD, Gubernur, Pimpinan Komisi V dan KONI, pada 10 Februari 2022. Kemudian pada 17 Februari 2022 nya, NTB dan NTT akan melakukan pendaftaran bersama mengikuti bidding PON 2028 di Jakarta. Sementara pemungutan suaranya tanggal 2 April," kata Wakil Ketua DPRD NTB, H Mori Hanafi, di Mataram, Selasa, (8/2).
Rencana keikutsertaan NTB dalam mengikuti bidding PON 2028 bersama NTT ini diharapkannya dapat membuat menguatkan posisi NTB dan NTT dalam pelaksanaan bidding ini hingga bisa meraih kemenangan.
"Apalagi kalau dilihat, NTT ini juga memiliki semangat dan kegigihan yang sama dengan NTB untuk dapat keluar menjadi pemenang dalam proses bidding nanti," katanya.
Untuk memenangi pertarungan bidding PON 2028, mantan Ketua Kontingen PON NTB untuk Papua ini, sangat berharap semua lini bisa bergerak untuk melakukan lobi atau pendekatan guna memuluskan hajatan NTB-NTT menjadi tuan rumah PON 2028.
"Semua lini harus terus bergerak untuk melakukan lobi. Baik itu gubernurnya, anggota DPR dengan pimpinan DPR, termasuk KONI juga harus terus bergerak melakukan lobi agar NTB-NTT bisa menang bidding. Jadi ini adalah kerja bersama semua pihak yang ada. Tidak boleh ada yang tidak bergerak atau diam dan atau tidak boleh ada yang terlalu dominan juga," kata Mori Hanafi.
Untuk mengikuti proses bidding, kata Mori, anggaran yang harus disiapkan mencapai Rp6 miliar. Rinciannya, Rp1 miliar untuk pendaftaran dan Rp5 miliar sebagai jaminan. Jika provinsi tidak lolos bidding PON 2028, maka uang jaminan Rp5 miliar akan dikembalikan. Tetapi jika lolos, maka anggaran tersebut digunakan KONI Pusat untuk sosialisasi PON 2028.
"Dari segi anggaran, kita sudah siap. Hal lain yang juga akan dibicarakan dengan NTT adalah termasuk soal bagian anggaran dalam mengikuti bidding ini," katanya.
Baca juga: Catatan Akhir Tahun - Klub tumbuh, turnamen bergulir hingga ke PON Papua
Baca juga: Pelatih NTB protes terkait pemberian bonus PON Papua