ASDP buka kembali rute penyeberangan Kupang-Aimere

id Feri

ASDP buka kembali rute penyeberangan Kupang-Aimere

Pelabuhan penyeberangan Feri di Bolok Kupang belum melayani lintasan penyeberangan Kupang-Sabu dan Kupang-Ende, PP akibat kondisi cuaca belum bersahabat.

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang telah membuka kembali penyeberangan kapal feri untuk rute Kupang menuju Aimere, Kabupaten Ngada, Pulau Flores dan sebaliknya.
Kupang (AntaraNews NTT) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang telah membuka kembali penyeberangan kapal feri untuk rute Kupang menuju Aimere, Kabupaten Ngada, Pulau Flores dan sebaliknya.

"Rute Kupang-Aimere sudah kami buka kembali pada Jumat (27/7) lalu setelah kondisi cuaca di lintasan ini mulai membaik," kata Kepala ASDP Cabang Kupang Burhan Sahin di Kupang, Senin (30/7).

Ia mengatakan untuk rute penyeberangan Kupang-Sabu, PP dan Kupang-Ende, PP, sampai saat ini masih ditutup karena kondisi laut belum memungkinkan untuk membuka rute penyeberangan dimaksud.

"Kami masih terus memantau kondisi cuaca di dua rute tersebut dan juga berkoordinasi dengan pihak syahbandar setempat ketika layanan penyeberangan kembali dibuka," katanya.

Burhan Sahin mengatakan dua lintasan tersebut masih ditutup dari 23-30 Juli. "Kami masih tunggu hingga kondisi cuaca bersahabat karena saat ini potensi gelombang tinggi masih terjadi di beberapa titik perairan," katanya.

Baca juga: BMKG: Gelombang tinggi di NTT akibat Swell

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang telah memberikan peringatan untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 5,0 meter di wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo, menjelaskan gelombang setinggi 5.0 meter terjadi di selat Sumba bagian Barat, perairan Selatan Pulau Sumba dan Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, gelombang setinggi 3,5-4 meter berpotensi terjadi di Laut Sawu dan Selat Sape bagian Selatan. Gelombang setinggi 3,0 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan laut selatan Kupang, Pulau Rote, dan selatan Laut Timor.

Gelombang setinggi 2,0 meter berpotensi terjadi di Selat Flores, Selat Lamakera, Selat Boleng, Selat Alor dan Selat Ombai. Tinggi gelombang itu, bisa mencapai dua kali lipat dari prakiraan BMKG, katanya. 

Baca juga: Waspadai gelombang setinggi 5,0 meter di perairan NTT