Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau operator kapal feri agar mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian hingga 4 meter di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa hari ke depan.
"Potensi gelombang laut berkisar 2,5-4 meter atau kategori tinggi perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap pelayaran kapal-kapal feri," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (23/8/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkiraan cuaca maritim di wilayah perairan laut NTT selama tiga hari (24-26 Agustus) ke depan.
Ia menyebutkan sejumlah titik perairan laut yang berpotensi dilanda gelombang tinggi yaitu Laut Sawu bagian utara, Laut Sawu bagian selatan, Samudera Hindia selatan Sumba Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang, Rote.
Potensi gelombang ini, kata dia beresiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri sehingga pihak operator perlu waspada untuk mengantisipasi dampak kondisi cuaca tersebut.
Lebih lanjut Syaeful Hadi menyebutkan selain gelombang tinggi, beberapa wilayah perairan laut di NTT juga berpotensi dilanda gelombang sedang (1,25-2,5 meter) yaitu Selat Sumba bagian barat dan bagian timur serta perairan utara Kupang-Rote.
Sementara itu hasil analisa kondisi sinoptik menunjukkan umumnya arah angin bergerak dari ara Timur Laut ke Tenggara dan Timur ke Tenggara dengan kecepatan 1-7 Skala Beaufort.
Ia mengimbau pihak operator kapal maupun para nelayan di NTT agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca yang ada serta terus memperbaharui informasi cuaca maritim yang dikeluarkan BMKG.
Baca juga: BMKG sebut Mabar status waspada kebakaran hutan dan lahan
Baca juga: BMKG: seluruh wilayah NTT berstatus sangat mudah terbakar