Kupang (AntaraNews NTT) - Sebanyak 17 dari 20-an kapal layar peserta Sail Indonesia 2018 telah tiba di Pantai Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/8).
"Dari 17 peserta yang sudah tiba di Pantai Kupang itu, sebagian besar di antaranya telah menjalani pemeriksaan oleh petugas dari Kantor Imigrasi Kupang," kata Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kota Kupang Pomi Oja kepada Antara di Kupang, Kamis (2/8).
Ia mengatakan sampai pukul 12.00 WITA, sudah ada 17 kapal yang sudah tiba di Pantai Kupang. Ada sebagian yang sudah tiba pada dini hari dan sebagiannya baru tiba saat ini.
Setelah melakukan pemeriksaan dokumen keimingrasian, para peserta baru diperbolehkan melakukan aktivitas di dalam kota maupun ke destinasi-destinasi yang disiapkan pemerintah.
Menurut dia, puluhan kapal layar peserta Sail Indonesia 2018, sudah bertolak dari Darwin, Australia sejak 27 Juli 2018, menuju Pantai Kupang. Namun, kemungkinan sebagian di antara mereka terlambat tiba di Kupang, karena cuaca di wilayah perairan laut yang kurang bersahabat.
"Tidak mungkin mereka langsung ke daerah lain di Indonesia. Semua harus masuk Kupang sebagai entry point sebelum para peserta melanjutkan perjalanan ke daerah lain di Indonesia," katanya.
Baca juga: Peserta Sail Indonesia 2018 masuk KupangMenurut dia, pada Kamis (2/8) malam, Pemerintah Kota Kupang akan menggelar acara gala dinner bersama peserta Sail Indonesia 2018. Karena itu, dia berharap, paling lambat semua peserta Sail Indonesia sudah bisa tiba di Kupang paling lambat, Kamis (2/8) petang.
Dia menambahkan selama berada di Kupang, para peserta akan mengunjungi beberapa destinasi pariwisata, termasuk melihat pusat Kota Kupang.
Mengenai perjalanan lanjutan, dia mengatakan para peserta akan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Alor, Lembata, dan kota-kota lain di Pulau Flores.
Perjalanan akan berakhir di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores bagian barat, sebelum semuanya meninggalkan NTT untuk mengunjungi pulau-pulau lain di Indonesia.
"Para peserta memiliki agenda perjalanan sendiri. Di Kupang mereka hanya menjalani pemeriksaan keimigrasian dan setelah itu, melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata yang diinginkan," katanya.
Karena itu, dia berharap agar kota-kota yang disinggahi, khususnya di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan daerah.