Kominfo: Percepatan transformasi digital dorong pengembangan ekonomi digital
...Transformasi digital adalah keniscayaan. Prinsipnya, terlibat atau terlibas. Tentu kita harus menjadi yang terlibat dalam mengakselerasi transformasi digital di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berupaya mempercepat transformasi digital demi mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia.
"Transformasi digital adalah keniscayaan. Prinsipnya, terlibat atau terlibas. Tentu kita harus menjadi yang terlibat dalam mengakselerasi transformasi digital di Indonesia," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo, Usman Kansong, dalam video sambutan webinar "Selular Congress 2022", Kamis, (31/3).
Kominfo melihat ada potensi penuh di dalam negeri untuk pengembangan ekosistem digital karena jumlah pengguna internet semakin banyak, bertambah hingga 2 juta orang dalam waktu setahun akibat pandemi, kegiatan masyarakat banyak yang dialihkan ke ruang digital.
Merujuk pada laporan terbaru We Are Social, pengguna internet di Indonesia menembus 204,7 juta jiwa per Januari 2022.
Potensi pengembangan ekosistem digital, menurut Dirjen Usman, juga dilihat dari sumbangan sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebesar 4,25 persen terhadap Produk Domestik Bruto nasional.
Meski pun pengguna internet semakin bertambah dari tahun ke tahun, sumber daya manusia yang cakap digital menjadi tantangan dalam percepatan transformasi digital. Menurut Usman, generasi milenial akan menjadi tumpuan dalam mendukung digitalisasi ekonomi di Indonesia.
"Ini menjadi tantangan karena Indonesia disebut akan kekurangan sumber daya manusia yang kompeten TIK pada 2030," kata Usman.
Indonesia rata-rata membutuhkan 600.000 orang setiap tahun untuk bekerja di sektor digital. Sayangnya, dari empat ribuan perguruan tinggi di Indonesia, baru 20 persen yang memiliki program studi TIK.
Kominfo memperkirakan ada kesenjangan talenta digital antara 400.000 sampai 450.000 orang per tahun.
Baca juga: Kominfo jelaskan STB didistribusikan secara langsung
"Kebutuhan tenaga untuk menunjukkan transformasi digital terus berkembang pesat. Keterampilan digital dan literasi digital adalah penentu keberhasilan transformasi digital," kata Usman.
Untuk memenuhi kebutuhan talenta digital dalam negeri, Kominfo setidaknya memiliknya tiga program utama.
Pada tingkat dasar, Kominfo mengadakan literasi digital untuk semua lapisan masyarakat melalui Gerakan Nasional Literasi Digital. Program ini berpegang pada kurikulum berisi empat modul yaitu budaya digital, keamanan digital, etiket digital dan kecakapan digital.
Baca juga: Kominfo ungkap beberapa faktor pendorong transisi jaringan 3G ke 4G
Pada tingkat menengah, program Digital Talent Scholarship memberikan pelatihan antara lain untuk bidang kecerdasan buatan, big data dan analisis data (data analytic).
Terakhir, pada tingkat mahir, Kominfo mengadakan Digital Leadership Academy untuk para pengambil kebijakan baik sektor pemerintahan maupun swasta.
"Transformasi digital adalah keniscayaan. Prinsipnya, terlibat atau terlibas. Tentu kita harus menjadi yang terlibat dalam mengakselerasi transformasi digital di Indonesia," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo, Usman Kansong, dalam video sambutan webinar "Selular Congress 2022", Kamis, (31/3).
Kominfo melihat ada potensi penuh di dalam negeri untuk pengembangan ekosistem digital karena jumlah pengguna internet semakin banyak, bertambah hingga 2 juta orang dalam waktu setahun akibat pandemi, kegiatan masyarakat banyak yang dialihkan ke ruang digital.
Merujuk pada laporan terbaru We Are Social, pengguna internet di Indonesia menembus 204,7 juta jiwa per Januari 2022.
Potensi pengembangan ekosistem digital, menurut Dirjen Usman, juga dilihat dari sumbangan sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebesar 4,25 persen terhadap Produk Domestik Bruto nasional.
Meski pun pengguna internet semakin bertambah dari tahun ke tahun, sumber daya manusia yang cakap digital menjadi tantangan dalam percepatan transformasi digital. Menurut Usman, generasi milenial akan menjadi tumpuan dalam mendukung digitalisasi ekonomi di Indonesia.
"Ini menjadi tantangan karena Indonesia disebut akan kekurangan sumber daya manusia yang kompeten TIK pada 2030," kata Usman.
Indonesia rata-rata membutuhkan 600.000 orang setiap tahun untuk bekerja di sektor digital. Sayangnya, dari empat ribuan perguruan tinggi di Indonesia, baru 20 persen yang memiliki program studi TIK.
Kominfo memperkirakan ada kesenjangan talenta digital antara 400.000 sampai 450.000 orang per tahun.
Baca juga: Kominfo jelaskan STB didistribusikan secara langsung
"Kebutuhan tenaga untuk menunjukkan transformasi digital terus berkembang pesat. Keterampilan digital dan literasi digital adalah penentu keberhasilan transformasi digital," kata Usman.
Untuk memenuhi kebutuhan talenta digital dalam negeri, Kominfo setidaknya memiliknya tiga program utama.
Pada tingkat dasar, Kominfo mengadakan literasi digital untuk semua lapisan masyarakat melalui Gerakan Nasional Literasi Digital. Program ini berpegang pada kurikulum berisi empat modul yaitu budaya digital, keamanan digital, etiket digital dan kecakapan digital.
Baca juga: Kominfo ungkap beberapa faktor pendorong transisi jaringan 3G ke 4G
Pada tingkat menengah, program Digital Talent Scholarship memberikan pelatihan antara lain untuk bidang kecerdasan buatan, big data dan analisis data (data analytic).
Terakhir, pada tingkat mahir, Kominfo mengadakan Digital Leadership Academy untuk para pengambil kebijakan baik sektor pemerintahan maupun swasta.