Menteri BUMN resmikan BTS di pulau terdepan
Menteri BUMN Rini M Soemarno, Senin (13/8), meresmikan Base Transceiver Station (BTS) tenaga surya untuk sistem telekomunikasi di Desa Oebela, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, yang merupakan salah satu pulau terdepan nusantara di NTT.
Rote Ndao, NTT (AntaraNews NTT) - Menteri BUMN Rini M Soemarno, Senin (13/8), meresmikan Base Transceiver Station (BTS) tenaga surya untuk sistem telekomunikasi di Desa Oebela, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, yang merupakan salah satu pulau terdepan nusantara di NTT.
"Dalam setiap kesempatan bapak Presiden Joko Widodo selalu menekankan konektivitas. Konektivitas itu dapat menjadi modal utama untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah," kata Menteri Rini saat meresmikan BTS untuk sistem telekomunikasi di gerbang selatan Indonesia itu
BTS yang dibangun tersebut menggunakan pembangkit listrik tenaga surya milik PT Surya Energi Indotama, anak usaha PT Len Industri (Persero).
Rini mengatakan BUMN selalu berkomitmen untuk membantu pertumbuhan perekonomian di area terdepan NKRI, seperti di Pulau Rote yang berada di gerbang selatan NKRI ini.
Ia menjelaskan bahwa konektivitas untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu ada dua yakni konektivitas membangun jalan, pelabuhan serta bandara dan juga konektivitas telekomunikasi.
Baca juga: Makna kunjungan Menteri BUMN ke NTT
"Karena kalau kita bisa berkomunikasi, maka masyarakat luas akan lebih mengenal daerahnya serta daerah lainnya di Indonesia," katanya menambahkan.
Di samping itu dengan adanya telekomunikasi juga diharapkan daerah seperti Oebela di Kabupaten Rote Ndao tersebut dapat semakin dikenal khususnya dalam hal perdagangan.
Ia juga mengapresiasi peran PT Len sebagai BUMN yang telah mengambil bagian dalam mendukung peningkatan prasarana telekomunikasi di daerah terdepan nusantara.
Sedangkan, Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengatakan, perseroan telah melakukan investasi peralatan pada PLTS dan tower yang kemudian disewakan kepada operator telekomunikasi.
"PLTS sebagai sumber listrik utama perangkat telekomunikasi BTS di Desa Oebela memiliki kapasitas 4.680 watt peak yang terdiri dari 18 unit panel surya 260 watt peak, serta dilengkapi pula dengan 24 unit baterai di area lahan seluas 324 meter persegi," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa PT Surya Energi Indotama telah membangun perangkat serupa di 320 lokasi sepanjang 2016-2018, di mana tujuh di antaranya dibangun pada 2018. Pada 2018, perseroan telah melakukan investasi di 59 lokasi lainnya.
Baca juga: NTT dapat bantuan CSR senilai Rp25,5 miliar
"Di tengah persaingan bisnis energi yang begitu ketat di Indonesia, khususnya tenaga surya, maka investasi PLTS bagi Len merupakan terobosan baru melalui dukungan regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam memajukan daerah-daerah 3T," ujarnya.
PT Len Industri sebagai badan usaha di bidang renewable energy memiliki peran sebagai investor power dan tower, manufaktur modul surya, engineering, procurement and construction (EPC ) sekaligus menyediakan servis operation dan maintenance EPC sistem e.
"Dalam setiap kesempatan bapak Presiden Joko Widodo selalu menekankan konektivitas. Konektivitas itu dapat menjadi modal utama untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah," kata Menteri Rini saat meresmikan BTS untuk sistem telekomunikasi di gerbang selatan Indonesia itu
BTS yang dibangun tersebut menggunakan pembangkit listrik tenaga surya milik PT Surya Energi Indotama, anak usaha PT Len Industri (Persero).
Rini mengatakan BUMN selalu berkomitmen untuk membantu pertumbuhan perekonomian di area terdepan NKRI, seperti di Pulau Rote yang berada di gerbang selatan NKRI ini.
Ia menjelaskan bahwa konektivitas untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu ada dua yakni konektivitas membangun jalan, pelabuhan serta bandara dan juga konektivitas telekomunikasi.
Baca juga: Makna kunjungan Menteri BUMN ke NTT
"Karena kalau kita bisa berkomunikasi, maka masyarakat luas akan lebih mengenal daerahnya serta daerah lainnya di Indonesia," katanya menambahkan.
Di samping itu dengan adanya telekomunikasi juga diharapkan daerah seperti Oebela di Kabupaten Rote Ndao tersebut dapat semakin dikenal khususnya dalam hal perdagangan.
Ia juga mengapresiasi peran PT Len sebagai BUMN yang telah mengambil bagian dalam mendukung peningkatan prasarana telekomunikasi di daerah terdepan nusantara.
Sedangkan, Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengatakan, perseroan telah melakukan investasi peralatan pada PLTS dan tower yang kemudian disewakan kepada operator telekomunikasi.
"PLTS sebagai sumber listrik utama perangkat telekomunikasi BTS di Desa Oebela memiliki kapasitas 4.680 watt peak yang terdiri dari 18 unit panel surya 260 watt peak, serta dilengkapi pula dengan 24 unit baterai di area lahan seluas 324 meter persegi," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa PT Surya Energi Indotama telah membangun perangkat serupa di 320 lokasi sepanjang 2016-2018, di mana tujuh di antaranya dibangun pada 2018. Pada 2018, perseroan telah melakukan investasi di 59 lokasi lainnya.
Baca juga: NTT dapat bantuan CSR senilai Rp25,5 miliar
"Di tengah persaingan bisnis energi yang begitu ketat di Indonesia, khususnya tenaga surya, maka investasi PLTS bagi Len merupakan terobosan baru melalui dukungan regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam memajukan daerah-daerah 3T," ujarnya.
PT Len Industri sebagai badan usaha di bidang renewable energy memiliki peran sebagai investor power dan tower, manufaktur modul surya, engineering, procurement and construction (EPC ) sekaligus menyediakan servis operation dan maintenance EPC sistem e.