NTT dapat bantuan CSR senilai Rp25,5 miliar

id BUMN

NTT dapat bantuan CSR senilai Rp25,5 miliar

Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) memberikan bantuan CSR BUMN senilai Rp25,5 miliar kepada Nusa Tenggara Timur yang diterima Gubernur Frans Lebu Raya di Bipolo, Kabupaten Kupang, Selasa (6/3). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Nusa Tenggara Timur mendapatkan bantuan dana kepedulian sosial perusahaan (CSR) sebesar Rp25,5 miliar yang akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur, pendidikan, dan pembangunan MCK serta air bersih dan rumah ibadah.
Kupang (AntaraNews NTT) - Nusa Tenggara Timur mendapatkan bantuan dana kepedulian sosial perusahaan (CSR) sebesar Rp25,5 miliar yang akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur, pendidikan, dan pembangunan MCK serta air bersih dan rumah ibadah.

Bantuan senilai miliaran rupiah itu diserahkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, usai melakukan kunjungan kerja di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Selasa (6/3).

"Jumlah ini merupakan bantuan CSR khusus untuk masyarakat di Kabupaten Kupang, Kota Kupang, serta Flores Timur," kata Menteri Rini.

Rini mengatakan bantuan CSR itu dari sejumlah BUMN di Indonesia yang bersinergi untuk membangun daerah-daerah tertinggal, salah satunya adalah NTT.

Ia menyebutkan untuk wilayah Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, jumlah dana CSR yang diberikan senilai Rp9,5 miliar, sedangkan untuk Larantuka dan Adonara di Kabupaten Flores Timur jumlahnya mencapai Rp12,5 miliar.

Bantuan CSR itu difokuskan untuk perbaikan infrastruktur pendidikan, kelistrikan, MCK, air bersih, sumur bor, serta pembangunan rumah-rumah ibadah serta beasiswa bagi para pelajar berprestasi.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi yang sudah dilakukan oleh BUMN terhadap masyarakat NTT dalam berbagai hal melalui bantuan tersebut.

Gubernur dua periode itu berharap agar ke depannya bantuan yang sudah diberikan dan diperuntukkan bagi masyarakat itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya dengan tidak merusak fasilitas yang diberikan.

"Tadi saya lihat sendiri adanya sekolah dalam kondisi darurat dan rusak di Bipolo. Saya bersyukur karena ibu Menteri langsung memerintahkan Telkom, Pertamina dan PLN untuk bersinergi dalam membangun sekolah baru yang permanen," katanya lagi.