Pariwisata jadi penggerak ekonomi NTT

id Komodo

Pariwisata jadi penggerak ekonomi NTT

Binatang purba raksasa Komodo (varanus komodoensis)

"Saya berkomitmen sektor pariwisata diandalkan sebagai penggerak ekonomi NTT ke depan," kata Gubernur Viktor Laiskodat.
Kupang (AntaraNews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengemukakan pemerintahannya berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi di provinsi setempat.

"Saya berkomitmen sektor pariwisata diandalkan sebagai penggerak ekonomi NTT ke depan," katanya di Kupang, Selasa (11/9).

Ia mengatakan, pembangunan lima tahun ke depan akan difokuskan pada lima misi antaranya pembangunan pariwisata, sumber daya manusia, kesejahteraan rakyat, infrastruktur, dan reformasi birokrasi.

Dari semua misi itu, lanjutnya, sektor pariwisata akan menjadi penggerak utama perekonomian karena sangat prospektif dengan beranekaragam potensi pariwisata yang berkelas dunia.

Ia menyebut, ada Taman Nasional Komodo, Pulau Sumba sebagai pulau terindah di dunia, Danau Kelimutu di Ende, taman laut di Alor, budaya berkuda (pasola) di Sumba, serta berbagai kekayaan alam dan atraksi budaya lainnya.
Obyek wisata Kelabba Maja di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur masuk dalam nominasi Anugerah Pariwisata Indonesia (API) 2018.
"Kita juga memiliki beranekaragam corak dan motif kain tentun sebagai bukti kekayaan intelektual perempuan NTT yang merupakan bagian dari kekayaan pariwisata itu sendiri," katanya.

Lebih lanjut, Viktor mengatakan pembangunan sektor pariwisata tidak hanya berbicara terkait pembangunan hotel, restoran, melainkan tentang transfer budaya manusia.

"Karena itu yang dikembangkan berkaitan dengan setiap sendi kehidupan manusia, makan-minum, pakaian, kebersihan, dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, salah satu upaya yang akan dilakukan yakni membentuk peraturan daerah (Perda) terkait aspek kebersihan.

"Ke depan tidak ada yang buang sampah sembarang. Kami akan buat Perda berupa denda Rp50 ribu yang buang sampah sembarangan," katanya.

Ia menambahkan, di sisi lain pemerintahannya akan terus mengupayakan masuknya investasi untuk pengembangan destinasi-destinasi wisata baru di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Sensasi pariwisata Labuan Bajo yang selalu menggoda