Mantan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengklaim Vaksin Nusantara tidak memerlukan dosis ketiga atau booster dalam menghadapi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Yang jelas dari hasil evaluasi dalam satu tahun, uji klinis satu dan dua kemampuan untuk memproteksi terhadap COVID-19 masih tinggi, artinya vaksin Nusantara tidak perlu booster," ujar Terawan usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin, (20/6/2022).
Di samping itu, ia juga mengklaim Vaksin Nusantara mampu melawan varian omicron, termasuk varian-variannya.
"Cukup melawan Omicron, termasuk varian-variannya," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, tim Vaksin Nusantara merencanakan untuk melakukan uji klinis fase tiga seraya menunggu izin edar alat kesehatan untuk membuat Vaksin Nusantara dari Kementerian Kesehatan.
"Izin edar alat kesehatan supaya barang untuk membuat Vaksin Nusantara bisa diberikan ke semua daerah, semua orang bisa melakukan pembuatan vaksin Nusantara," tuturnya.
Ia menambahkan, uji klinis fase tiga Vaksin Nusantara itu sedianya akan melibatkan 1.800 subjek.
"Sesuai aturannya 1.800 (subjek) dan kita selalu siapkan. Karena ini sebuah platform yang baru ya tentunya butuh mindset yang baru, pemikiran yang baru," ucapnya.
Ia mengemukakan, Vaksin Nusantara adalah vaksin yang berbasis sel dendritik. Sel dendritik adalah Antigen Presenting Cell (APC) terkuat di tubuh manusia yang berperan penting dalam kekebalan tubuh imun.
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Nusantara punya perlakuan beda dan digunakan di RS
Baca juga: Pakar ungkap ketertarikan Pemerintah Turki beli vaksin Nusantara
"Yang jelas dari hasil evaluasi dalam satu tahun, uji klinis satu dan dua kemampuan untuk memproteksi terhadap COVID-19 masih tinggi, artinya vaksin Nusantara tidak perlu booster," ujar Terawan usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin, (20/6/2022).
Di samping itu, ia juga mengklaim Vaksin Nusantara mampu melawan varian omicron, termasuk varian-variannya.
"Cukup melawan Omicron, termasuk varian-variannya," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, tim Vaksin Nusantara merencanakan untuk melakukan uji klinis fase tiga seraya menunggu izin edar alat kesehatan untuk membuat Vaksin Nusantara dari Kementerian Kesehatan.
"Izin edar alat kesehatan supaya barang untuk membuat Vaksin Nusantara bisa diberikan ke semua daerah, semua orang bisa melakukan pembuatan vaksin Nusantara," tuturnya.
Ia menambahkan, uji klinis fase tiga Vaksin Nusantara itu sedianya akan melibatkan 1.800 subjek.
"Sesuai aturannya 1.800 (subjek) dan kita selalu siapkan. Karena ini sebuah platform yang baru ya tentunya butuh mindset yang baru, pemikiran yang baru," ucapnya.
Ia mengemukakan, Vaksin Nusantara adalah vaksin yang berbasis sel dendritik. Sel dendritik adalah Antigen Presenting Cell (APC) terkuat di tubuh manusia yang berperan penting dalam kekebalan tubuh imun.
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Nusantara punya perlakuan beda dan digunakan di RS
Baca juga: Pakar ungkap ketertarikan Pemerintah Turki beli vaksin Nusantara
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Terawan klaim Vaksin Nusantara tidak perlu booster