Sherpa G20 bahas percepatan transisi energi

id G20 Indonesia,Sherpa G20 Labuan Bajo,isu transisi energi G20,energi bersih,Kementerian ESDM,Labuan Bajo, NTT

Sherpa G20 bahas percepatan transisi energi

Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM Yudo Priadi selaku Chair Energy Transition Working Group G20 memberikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan Sherpa G20 di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin (11/7/2022). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Ketiga aspek krusial yang dibahas dalam transition energy working group yaitu akses energi, teknologi, dan pendanaan...
Kupang (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Perencanaan Strategis Yudo Priaadi menyebutkan ada tiga aspek utama yang dibahas dalam pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

"Ketiga aspek krusial yang dibahas dalam transition energy working group yaitu akses energi, teknologi, dan pendanaan," katanya kepada wartawan usai pertemuan Sherpa G20 di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin, (11/7/2022).

Yudo Priaadi yang juga sebagai Chair Energy Transition Working Group G20 menjelaskan dalam upaya percepatan transisi energi dari fosil ke energi bersih, pemerintah ingin tetap menjamin akses energi yang cukup bagi masyarakat.

Data menunjukkan elektrifikasi dan memasak dengan energi bersih (clean cooking) masih menjadi masalah yang terus ditangani.

"Kalau yang sudah memakai LPG atau kompor listrik itu sudah clean cooking tetapi masih banyak masyarakat di dunia yang tidak clean cooking yang ujungnya berpengaruh pada kesehatan ibu dan anak," katanya.

Aspek selanjutnya yang didorong dalam transisi energi yaitu teknologi yang terus diperbaharui dari yang sudah tersedia seperti hydro, solar cell, geothermal.

"Kita perlu teknologi baru seperti hidrogen, arus lau, dan storage untuk menyimpan energi seperti baterai," katanya.

Selain itu, dalam proses transisi energi juga dibutuhkan pendanaan untuk pembangunan proyek pembangkit energi baru di mana-mana.

Proyek-proyek energi efisiensi juga harus ada untuk bagaimana menggunakan energi yang lebih efisien atau hemat.

"Masalah pendanaan ini memang menjadi hal yang pelik terutama di negara berkembang, makanya kita bahas bersama untuk menghasilkan konsensus atau produknya seperti apa," katanya.

Pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo yang berlangsung pada 10-13 Juli 2022 dihadiri secara langsung delegasi 19 negara anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Satu negara anggota G20 yang hadir virtual yakni Amerika Serikat.

Baca juga: Pemerintah promosi kopi Nusantara dalam Sherpa G20 Labuan Bajo

Baca juga: Sherpa G20 bahas empat isu prioritas di sektor pendidikan

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sherpa G20 bahas tiga aspek percepatan transisi energi