Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis, 14/7/2022 pagi WIB), naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari karena Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Juni lebih tinggi dari yang diperkirakan dan pelemahan dolar memberikan dukungan terhadap logam kuning.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat 10,70 dolar AS atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 1.735,50 dolar AS per ounce.
Ada secercah harapan untuk bullish untuk emas yang kehilangan sekitar satu persen selama dua sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka jatuh 6,90 dolar AS atau 0,40 persen menjadi 1.724,80 dolar AS pada Selasa (12/7/2022), setelah merosot 10,6 dolar AS atau 0,61 persen menjadi 1.731,70 dolar AS pada Senin (11/7/2022), dan naik 2,6 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.742,30 dolar AS pada Jumat (8/7/2022).
Terlepas dari rebound Rabu (13/7/2022), emas berjangka masih menuju kerugian minggu kelima berturut-turut yang telah menurunkannya 140 dolar AS atau hampir 7,5 persen sejak pekan yang berakhir 3 Juni.
Tahun ini, emas Comex tetap turun sekitar 6,0 persen.
"Ada kemungkinan kita telah melihat puncak greenback dan terendah untuk emas," tulis Fawad Razaqzada, Analis StoneX yang berbasis di London.
Baca juga: Emas jatuh setelah dolar meroket
Baca juga: Emas naik ditopang pelambatan penguatan dolar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas naik 10,7 dolar pascarilis inflasi AS tinggi dari perkiraan