Chicago (ANTARA) - Emas jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa, 12/72022 pagi WIB), menghentikan keuntungan dua sesi berturut-turut karena dolar AS meroket ke level tertinggi baru dua dekade menjatuhkan daya tarik logam kuning sebagai tempat berlindung yang aman.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 10,6 dolar AS atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 1,731,70 dolar AS per ounce. Emas berjangka turun ke level terendah sejak akhir September 2021.
Penurunan emas terjadi karena indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level tertinggi baru di atas 108 sejak Oktober 2002, melonjak 0,95 persen menjadi 108,0220.
Emas kehilangan 3,3 persen sepanjang minggu lalu dan mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut di tengah penguatan dolar AS.
Emas berjangka sedikit menguat 2,6 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.742,30 dolar AS per ounce pada Jumat (8/7), setelah terdongkrak 3,2 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.739,70 dolar AS pada Kamis (7/7), dan merosot 27,40 dolar AS atau 1,55 persen menjadi 1.736,50 dolar AS pada Rabu (6/7).
Kekhawatiran resesi terus mengirim indeks dolar AS ke level tertinggi baru 20 tahun pada Senin (11/7), meredam daya tarik emas.
Pedagang juga menunggu data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (13/7) dan indeks harga produsen yang akan dirilis pada Kamis (14/7).
Para analis pasar percaya prospek jangka pendek dan menengah untuk emas buruk karena ekspektasi bahwa dolar AS akan meningkat sejalan dengan kenaikan suku bunga.
Baca juga: Emas naik ditopang pelambatan penguatan dolar
Baca juga: Emas jatuh 37,6 dolar karena greenback
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas jatuh setelah dolar meroket ke level tertinggi baru dua dekade
Emas jatuh setelah dolar meroket
Para analis pasar percaya prospek jangka pendek dan menengah untuk emas buruk karena ekspektasi dolar AS akan meningkat sejalan dengan kenaikan suku bunga...