Dinkes Nagekeo minta balita ikut operasi timbang stunting

id Nagekeo, stunting, ntt

Dinkes Nagekeo minta balita ikut operasi timbang stunting

Kegiatan posyandu yang dilakukan di Desa Pagomogo, Nagekeo, NTT beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Seluruh balita harus terjaring dalam posyandu operasi timbang untuk mengetahui sejauh mana perkembangan penanganan stunting selama Maret sampai Juli...
Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, NTT drg Emirentiana Reni Wahjunigsih meminta agar orang tua melibatkan balita dalam kegiatan operasi timbang (OT) dalam pengukuran stunting serentak bulan Agustus 2022.

"Seluruh balita harus terjaring dalam posyandu operasi timbang untuk mengetahui sejauh mana perkembangan penanganan stunting selama Maret sampai Juli," kata Emirentiana ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa, (2/8/2022).

Operasi timbang serentak pada bulan Agustus bertujuan mengukur prevalensi stunting pada periode kedua.

Menurutnya angka kejadian stunting di Kabupaten Nagekeo akan bergantung dari hasil operasi timbang Agustus 2022 ini. Nantinya, hasil itu akan digunakan untuk menetapkan status stunting setiap kabupaten oleh Pemerintah Provinsi NTT.

Oleh sebab itu, Emirentiana mendorong agar semua balita sasaran wajib mengikuti jadwal pada masing-masing posyandu. Apabila ada balita yang tidak datang, maka petugas akan melakukan pengecekan langsung ke rumah.

Dia berharap partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah desa untuk menyukseskan operasi timbang serentak ini. Dengan demikian sasaran operasi timbang bisa mencapai seratus persen.

“Sehingga nanti kita dapat status, di Agustus ini akan dievaluasi oleh Gubernur NTT. Harapannya kita turun jangan sampai dua digit dari 9,15 persen,” kata dia berharap.

Baca juga: Pemkab Kupang fokus tangani kekerdilan di 110 desa

Baca juga: Puskesmas di Nagekeo perluas layanan bagi remaja cegah stunting