Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengemukakan, sebanyak 36 orang delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) sudah membeli paket berwisata ke Pulau Sumba.
"Sesuai data dari Kementerian Pariwisata yang kami peroleh, sudah ada 36 delegasi yang booking paket wisata ke Pulau Sumba melalui CTRIP (penyedia jasa perjalanan China) dengan nilai (revenue) sebesar 7.134 dolar Amerika," katanya di Kupang, Jumat (19/10).
Ia mengatakan Pulau Sumba memiliki banyak objek wisata seperti wisata alam berupa padang sabana yang membentang luas, laut dan pantai yang eksotis, serta budaya yang unik.
Daerah ini juga memiliki branding pariwisata yang mendunia seperti kuda sandelwood dan produk tenun ikat Sumba dari masyarakat di daerah itu yang menyebar di empat kabupaten.
Selain itu, Pulau Sumba juga memiliki potensi kekayaan wisata megalitik, keasian budaya tradisional di kampung-kampung adat, serta tradisi berkuda yang dikenal dengan Pasola.
Abed mengatakan para delegasi yang akan berwisata ke daerah itu bisa berkunjung ke mana saja dan menikmati kekayaan pariwisata yang ada.
Ia menambahkan pembelian paket wisata untuk para delegasi IMF-WB untuk berwisata ke NTT masih didominasi untuk tujuan ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores.
Saat ini, lanjutnya, sudah tercatat ada 39 delegasi yang membeli paket wisata khusus ke Taman Nasional Komodo.
Jumlah tersebut, lanjutnya, belum terhitung dengan delegasi yang membeli paket wisata gabungan untuk ke Taman Nasional Komodo maupun destinasi lain di Yogyakarta dan Bali.
Tercatat jumlah delegasi yang sudah membeli paket wisata gabungan di antaranya sebanyak 2.126 orang dari Eropa, 349 orang dari Amerika, dan 40 orang dari China. 
