Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa mengatakan ruas jalan provinsi di NTT yang masuk dalam kondisi rusak berat tercatat sekitar 709 kilometer atau 26,75 persen dari total panjang jalan provinsi 2.650 kilometer.
Kepada Antara di Kupang, Jumat (26/10), Wayan Darmawa mengatakan dari data terakhir yang dimiliki, tercatat sepanjang 1.444 kilometer ruas jalan provinsi dalam kondisi baik, 247,8 kilometer jalan dalam kondisi sedang, dan 249,1 kilometer sisanya dalam kondisi rusak ringan.
"Ruas jalan yang masih dalam kondisi rusak berat tersebut menjadi prioritas pembangunan selama beberapa tahun ke depan. Pemerintah provinsi akan menuntaskan jalan yang belum mantap ini dengan target sekitar tiga tahun ke depan," katanya.
Menurutnya, pemerintahan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi telah memberikan prioritas pembangunan jalan yang kondisinya masih sangat rusak parah dan sangat menyulitkan akses masyarakat.
Dengan prioritas ini, lanjutnya, diharapkan dapat memberikan daya dukung terhadap perkembangan ekonomi terutama di daerah pelosok baik dari sektor pertanian, pariwisata, dan lainnya.
Ia mencontohkan ruas jalan yang menjadi prioritas pembangunan seperti menuju wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang, yang berbatasan dengan Distrik Oecusse Timor Leste, selain itu di Kabupaten Manggarai Timur, dan Sumba Timur.
Menurut Wayan, realiasai pembangunan jalan provinsi itu masih menunggu dukungan dana alokasi khusus (DAK) yang diusulkan pemerintah provinsi ke pusat.
"Kondisi anggaran yang sekarang kan masih menggunakan pagu anggaran lalu, Pak Gubernur sudah mengusulkan tambahan peluang alokasi DAK," katanya.
709 kilometer jalan provinsi di NTT rusak berat
"Ruas jalan provinsi di NTT yang masuk dalam kondisi rusak berat tercatat sekitar 709 kilometer atau 26,75 persen dari total panjang jalan provinsi 2.650 kilometer," kata Wayan Darmawa.