Pemkab Mabar apresiasi keterlibatan tokoh agama atasi sampah
Momen hari ini lewat Gradasi harus kita gaungkan lebih luas, apalagi melibatkan tokoh agama...
Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur memberikan apresiasi atas dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam melibatkan tokoh agama untuk mengatasi permasalahan sampah di Labuan Bajo lewat Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (Gradasi).
"Momen hari ini lewat Gradasi harus kita gaungkan lebih luas, apalagi melibatkan tokoh agama. Tentu mereka menjadi corong kita bersama untuk yakinkan umat supaya kebiasaan buang sampah sembarangan tidak kita jumpai lagi," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di Labuan Bajo, Jumat, (14/10/2022).
Dia menjelaskan penetapan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia tentu memberikan tantangan tersendiri, salah satunya persoalan sampah.
Ia menyebut volume sampah yang dibuang ke TPA Warloka setiap hari mengalami peningkatan. Bahkan, data per hari ini mencatat 16 ton per sampah telah dibuang ke TPA Warloka.
"Itu baru per hari ini. Belum masuk bulan November, tahun selanjutnya. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan," katanya.
Untuk mengatasi permasalahan sampah itu, ia bersama pemangku kepentingan berkomitmen untuk mengambil langkah strategis, salah satunya dengan mengganti kemasan plastik untuk botol minum dengan kemasan bambu.
Dia berharap, tidak ada lagi kemasan plastik di Labuan Bajo pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
Ia juga berharap, Gradasi dapat menjadi solusi untuk penanganan sampah di Labuan Bajo.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi penyumbang plastik terbanyak di dunia.
Namun pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi jumlah sampah plastik dengan target sampai tahun 2025.
Ia menjelaskan penanganan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi semua elemen masyarakat.
Oleh karena itu, dia memberikan apresiasi atas keterlibatan para tokoh agama yang ikut serta mengatasi masalah sampah khususnya sampah plastik ini.
Dia menyebut kebanggaan UNDP bisa berpartner dengan para pemuka agama.
Baca juga: KLHK ajak tokoh agama Labuan Bajo atasi sampah lewat Gradasi
"Kolaborasi ini sangat mengesankan. Selain pemuka agama, kita harus juga dengan sektor privat atau korporat," katanya.
Peluncuran Gradasi dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat dan ditandai dengan penyerahan secara simbolis kotak sedekah sampah dan buku panduan pengelolaan sampah kepada rumah ibadah dan sekolah yang menjadi percontohan di Labuan Bajo. Sekiranya ada lima gereja, lima masjid, dan lima sekolah yang mendapatkan kotak sedekah itu.
Baca juga: Kemenparekraf bahas pengolahan sampah di Labuan Bajo
Selain itu ada pula penandatanganan nota kesepahaman antara Danone AQUA dengan UNDP sebagai bentuk dukungan dalam upaya pengurangan sampah di Indonesia.
"Momen hari ini lewat Gradasi harus kita gaungkan lebih luas, apalagi melibatkan tokoh agama. Tentu mereka menjadi corong kita bersama untuk yakinkan umat supaya kebiasaan buang sampah sembarangan tidak kita jumpai lagi," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di Labuan Bajo, Jumat, (14/10/2022).
Dia menjelaskan penetapan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia tentu memberikan tantangan tersendiri, salah satunya persoalan sampah.
Ia menyebut volume sampah yang dibuang ke TPA Warloka setiap hari mengalami peningkatan. Bahkan, data per hari ini mencatat 16 ton per sampah telah dibuang ke TPA Warloka.
"Itu baru per hari ini. Belum masuk bulan November, tahun selanjutnya. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan," katanya.
Untuk mengatasi permasalahan sampah itu, ia bersama pemangku kepentingan berkomitmen untuk mengambil langkah strategis, salah satunya dengan mengganti kemasan plastik untuk botol minum dengan kemasan bambu.
Dia berharap, tidak ada lagi kemasan plastik di Labuan Bajo pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
Ia juga berharap, Gradasi dapat menjadi solusi untuk penanganan sampah di Labuan Bajo.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi penyumbang plastik terbanyak di dunia.
Namun pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi jumlah sampah plastik dengan target sampai tahun 2025.
Ia menjelaskan penanganan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi semua elemen masyarakat.
Oleh karena itu, dia memberikan apresiasi atas keterlibatan para tokoh agama yang ikut serta mengatasi masalah sampah khususnya sampah plastik ini.
Dia menyebut kebanggaan UNDP bisa berpartner dengan para pemuka agama.
Baca juga: KLHK ajak tokoh agama Labuan Bajo atasi sampah lewat Gradasi
"Kolaborasi ini sangat mengesankan. Selain pemuka agama, kita harus juga dengan sektor privat atau korporat," katanya.
Peluncuran Gradasi dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat dan ditandai dengan penyerahan secara simbolis kotak sedekah sampah dan buku panduan pengelolaan sampah kepada rumah ibadah dan sekolah yang menjadi percontohan di Labuan Bajo. Sekiranya ada lima gereja, lima masjid, dan lima sekolah yang mendapatkan kotak sedekah itu.
Baca juga: Kemenparekraf bahas pengolahan sampah di Labuan Bajo
Selain itu ada pula penandatanganan nota kesepahaman antara Danone AQUA dengan UNDP sebagai bentuk dukungan dalam upaya pengurangan sampah di Indonesia.