Garam persero target produksi 20 ribu ton

id produksi garam Bipolo,PT garam targetkan produksi 20.000 ton

Garam persero target produksi 20 ribu ton

Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) bersama Direktur Utama PT. Garam (Persero) Budi Sasongko (kiri) berkeliling meninjau pegaraman yang dikelola PT. Garam (Persero), di desa Bipolo, Kabupaten Kupang NTT, Selasa (14/8). (Foto Antara/Kornelis Kaha) (Foto Antara/Kornelis Kaha/)

"Pada tahun 2018 ini, kami targetkan produksi 20.000 ton. Mudah-mudahan kondisi cuaca memungkinkan agar produksi agaram mencapai target," kata Kabag Humas PT Garam Persero, Khomeini Ramadhan kepada Antara, Senin, (12/11).
Kupang,  (AntaraNews NTT) -   PT Garam (Persero) menargetkan, akan memproduksi garam dari Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 20.000 ton per tahun.

"Pada tahun 2018 ini, kami targetkan produksi 20.000 ton. Mudah-mudahan kondisi cuaca memungkinkan agar produksi agaram mencapai target," kata Kabag Humas PT Garam Persero, Khomeini Ramadhan kepada Antara, Senin, (12/11).

Ia mengatakan, setiap tahun perusahan milik negara ini menargetkan produksi garam di Desa Bipolo mencapai 20.000/tahun.

Dikatakannya, pada tahun 2017 saat pertama kali melakukan investasi di Bipolo produksi garam hanya mencapai 8.000 ton karena terkendala cuaca. "Pada saat kami mulai melakukan produksi sudah mendekati musim hujan jadi hasil produksi tidak terlalu banyak," tegasnya.

Ia mengatakan, pada tahun 2018 ditarget produksi garam Desa Bipolo mencapai 20.000 ton. Saat ini produksi sudah mencapai 10.000 ton. "Mudah-mudahan bisa tercapai hingga akhir tahun 2018 karena saat ini produksi masih terus berlangsung,"tegasnya.

Baca juga: PT Garam diminta optimalkan pengelolaan lahan
Baca juga: PT Garam Panen 300 ton di Bipolo


Rama menjelaskan, PT Garam telah memberikan banyak kontribusi terhadap pembangunan di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse Timor Leste sekalipun baru dua tahun melakukan investasi garam di wilayah itu.

Selain itu tambah Rama, PT Garam (Persero) juga merekrut warga lokal menjadi tenaga kerja pada ladang garam milik perusahan milik negara itu.

"Kami juga membayar bajak bumi dan bangunan (PBB) untuk daerah itu serta ada  retribusi angkutan hasil produksi,"tegas Rama.

Ia mengatakan, hasil produksi garam yang dilakukan PT Garam (Persero) dari Desa Bipolo telah dipasarkan ke seluruh penjuru tanah air untuk memenuhi kebutuhhan garam nasional.