Kupang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat nilai transaksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam pelaksanaan Exotic Tenun Fest (ETF) 2022 di Kota Kupang mencapai Rp2,2 miliar.
"Pelaksanaan ETF telah menjadi momentum untuk survival UMKM dengan total transaksi sepanjang ETF mencapai hingga Rp2,2 miliar," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BI NTT Donny H Heatubun dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (2/12/2022).
Ia menyampaikan transaksi UMKM dalam pelaksanaan ETF 2022 ini meningkat dibandingkan dengan ETF 2021 yang tercatat hanya sebesar Rp1,4 miliar.
Kegiatan ETF 2022 diikuti sebanyak 62 pelaku UMKM yang menyuguhkan sebanyak 930 produk selama tiga hari pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan ETF dihadiri secara virtual oleh Deputi Gubernur Senior BI, Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta dihadiri secara langsung Gubernur NTT serta mitra strategis BI NTT.
Lebih lanjut, Donny mengatakan pelaksanaan ETF merupakan bagian dari langkah nyata BI dalam memperkuat UMKM sebagai tulang punggung perekonomian di NTT.
BI NTT saat ini juga telah memiliki 19 UMKM binaan dan 23 UMKM mitra binaan yang memproduksi berbagai komoditi seperti tenun, kopi, termasuk komoditi strategis untuk ketahanan pangan seperti beras, cabai, bawang merah, dan ternak sapi.
Baca juga: BI NTT fokus perkuat produksi pangan lewat UMKM binaan
Donny mengatakan untuk memperkuat kapasitas UMKM maupun menciptakan lapangan kerja, pihaknya juga menjalankan Program Bank Indonesia Young Enterpreneur School (BI-YES).
Selain itu, upaya perluasan pasar bagi UMKM juga terus didorong dengan mengikutsertakan dalam kegiatan berskala nasional maupun internasional seperti saat pelaksanaan MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, maupun dalam pelaksanaan Paris Fashion Week di Paris, Perancis.
Baca juga: Floratama Academy 2022 hasilkan Top 3 Pengusaha Parekraf
"Banyak UMKM kita di NTT memiliki kualitas unggulan dan mampu bersaing sehingga akan terus kita dorong untuk terus bertumbuh dan menjadi penggerak perekonomian di daerah ini," katanya.
"Pelaksanaan ETF telah menjadi momentum untuk survival UMKM dengan total transaksi sepanjang ETF mencapai hingga Rp2,2 miliar," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BI NTT Donny H Heatubun dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (2/12/2022).
Ia menyampaikan transaksi UMKM dalam pelaksanaan ETF 2022 ini meningkat dibandingkan dengan ETF 2021 yang tercatat hanya sebesar Rp1,4 miliar.
Kegiatan ETF 2022 diikuti sebanyak 62 pelaku UMKM yang menyuguhkan sebanyak 930 produk selama tiga hari pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan ETF dihadiri secara virtual oleh Deputi Gubernur Senior BI, Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta dihadiri secara langsung Gubernur NTT serta mitra strategis BI NTT.
Lebih lanjut, Donny mengatakan pelaksanaan ETF merupakan bagian dari langkah nyata BI dalam memperkuat UMKM sebagai tulang punggung perekonomian di NTT.
BI NTT saat ini juga telah memiliki 19 UMKM binaan dan 23 UMKM mitra binaan yang memproduksi berbagai komoditi seperti tenun, kopi, termasuk komoditi strategis untuk ketahanan pangan seperti beras, cabai, bawang merah, dan ternak sapi.
Baca juga: BI NTT fokus perkuat produksi pangan lewat UMKM binaan
Donny mengatakan untuk memperkuat kapasitas UMKM maupun menciptakan lapangan kerja, pihaknya juga menjalankan Program Bank Indonesia Young Enterpreneur School (BI-YES).
Selain itu, upaya perluasan pasar bagi UMKM juga terus didorong dengan mengikutsertakan dalam kegiatan berskala nasional maupun internasional seperti saat pelaksanaan MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, maupun dalam pelaksanaan Paris Fashion Week di Paris, Perancis.
Baca juga: Floratama Academy 2022 hasilkan Top 3 Pengusaha Parekraf
"Banyak UMKM kita di NTT memiliki kualitas unggulan dan mampu bersaing sehingga akan terus kita dorong untuk terus bertumbuh dan menjadi penggerak perekonomian di daerah ini," katanya.