Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) menyatakan tiga anak buah kapal (ABK) asal Desa Papela, Kabupaten Rote Ndao, mengaku dijanjikan mendapat Rp650 juta jika berhasil membawa 13 WNA Irak masuk ke Australia.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepada 3 ABK itu diketahui bahwa mereka diiming-iming per orang harganya Rp50 juta," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Kamis, (15/12/2022).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan ditangkapnya 13 WNA asal Irak bersama tiga ABK kapal yang terdampar di perairan Rote Ndao.
Berdasarkan kronologis yang diceritakan para ABK diketahui bahwa pada Sabtu (10/12) pekan lalu ketiga orang ABK asal Desa Papela Rote itu bertemu dengan tiga orang ABK asal Sulawesi yang membawa para imigran serta menyerahkan perahu dan para imigran kepada ABK asal Papela.
Usai menyerahkan para imigran itu, pada Minggu (11/12) mereka bertolak ke Australia dengan mengantar para imigran tersebut.
Pada Selasa (12/12) pagi kapal yang ditumpangi mereka ditangkap oleh polisi perairan Australia Pulau Ahsmore atau yang dikenal dengan sebutan Pulau Pasir oleh nelayan Indonesia.
Setelah ditangkap para imigran dipindahkan ke Kapal milik Australia bernama Rushani untuk beristirahat, dikarenakan kapal yang di pakai untuk melintas batas negara sudah diamankan dan dibakar oleh Custom Australia.
Kemudian pada Selasa (12/12) sekitar pukul 22.00 wita, para ABK asal Papela bersama para Imigran diberangkatkan oleh otoritas Australia kembali ke perairan Indonesia.
Dia menambahkan bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap 13 WNA asal Irak itu juga, diketahui mereka tidak memiliki dokumen keimigrasian seperti Paspor maupun Visa.
Hingga saat ini 13 WNA asal Irak itu masih berada di Polres Rote Ndao untuk penanganan selanjutnya.
Berikut 13 nama imigran tersebut:
1. Mushin Hassan (laki-laki)
2. Ilham Haji (perempuan)
3. Bnyat Khdhir (laki-laki)
4. Mond Khdhir (laki-laki)
5. Abdulbaqi Abdulbaqi Hasan (laki-laki)
6. Renas Gohdar Ali (perempuan)
7. Anahi Abdulbaqi Abdulbaqi (perempuan)
8. Dlsher Khder (laki-laki)
9. Rezhan Talih (perempuan)
10. Limas Dlsher (perempuan)
11. Ahmed Sdeek Omar (laki-laki)
12. Zherwan Hussen (laki-laki)
13. Beston Mohamd Ali (laki-laki)
Baca juga: Polisi amankan belasan imigran asal Irak di Rote Ndao
Baca juga: Tragedi Prancis tak hentikan migran menyeberang ke Inggris
"Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepada 3 ABK itu diketahui bahwa mereka diiming-iming per orang harganya Rp50 juta," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Kamis, (15/12/2022).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan ditangkapnya 13 WNA asal Irak bersama tiga ABK kapal yang terdampar di perairan Rote Ndao.
Berdasarkan kronologis yang diceritakan para ABK diketahui bahwa pada Sabtu (10/12) pekan lalu ketiga orang ABK asal Desa Papela Rote itu bertemu dengan tiga orang ABK asal Sulawesi yang membawa para imigran serta menyerahkan perahu dan para imigran kepada ABK asal Papela.
Usai menyerahkan para imigran itu, pada Minggu (11/12) mereka bertolak ke Australia dengan mengantar para imigran tersebut.
Pada Selasa (12/12) pagi kapal yang ditumpangi mereka ditangkap oleh polisi perairan Australia Pulau Ahsmore atau yang dikenal dengan sebutan Pulau Pasir oleh nelayan Indonesia.
Setelah ditangkap para imigran dipindahkan ke Kapal milik Australia bernama Rushani untuk beristirahat, dikarenakan kapal yang di pakai untuk melintas batas negara sudah diamankan dan dibakar oleh Custom Australia.
Kemudian pada Selasa (12/12) sekitar pukul 22.00 wita, para ABK asal Papela bersama para Imigran diberangkatkan oleh otoritas Australia kembali ke perairan Indonesia.
Dia menambahkan bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap 13 WNA asal Irak itu juga, diketahui mereka tidak memiliki dokumen keimigrasian seperti Paspor maupun Visa.
Hingga saat ini 13 WNA asal Irak itu masih berada di Polres Rote Ndao untuk penanganan selanjutnya.
Berikut 13 nama imigran tersebut:
1. Mushin Hassan (laki-laki)
2. Ilham Haji (perempuan)
3. Bnyat Khdhir (laki-laki)
4. Mond Khdhir (laki-laki)
5. Abdulbaqi Abdulbaqi Hasan (laki-laki)
6. Renas Gohdar Ali (perempuan)
7. Anahi Abdulbaqi Abdulbaqi (perempuan)
8. Dlsher Khder (laki-laki)
9. Rezhan Talih (perempuan)
10. Limas Dlsher (perempuan)
11. Ahmed Sdeek Omar (laki-laki)
12. Zherwan Hussen (laki-laki)
13. Beston Mohamd Ali (laki-laki)
Baca juga: Polisi amankan belasan imigran asal Irak di Rote Ndao
Baca juga: Tragedi Prancis tak hentikan migran menyeberang ke Inggris