Kupang (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur menyiagakan alat berat di daerah-daerah yang rawan mengalami bencana tanah longsor dalam upaya mitigasi dampak kondisi cuaca ekstrem.
"Kami telah siagakan tiga unit alat berat, yang sudah siap untuk digerakkan ke lokasi bencana," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kupang Joni Nomseo ketika dihubungi di Kupang, Selasa, (3/1/2023).
Pengoperasian alat berat, ia mengatakan, akan memudahkan dan mempercepat petugas menangani dampak tanah longsor di daerah-daerah rawan bencana.
Joni menyampaikan, bagian wilayah Kabupaten Kupang yang rawan mengalami tanah longsor antara lain jalur jalan menuju ke arah Baun, Fatuleu, Takari, dan Amfoang serta Kupang Barat.
"Alat-alat berat yang dimiliki Pemerintah akan digerakkan ke lokasi-lokasi itu apabila terjadi bencana alam tanah longsor," katanya.
Jika alat berat yang tersedia tidak mencukupi, ia melanjutkan, maka Pemerintah Kabupaten Kupang akan meminta bantuan ke Pemerintah Kota Kupang maupun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami memiliki keterbatasan alat berat, sehingga apabila ada kejadian luar biasa yang membutuhkan bantuan dari Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi NTT maka kami mengajukan permintaan bantuan alat berat kepada Pemerintah NTT dan Pemkot Kupang," kata Joni Namseo.
Baca juga: BMKG: Dua kabupaten di NTT berstatus siaga hujan lebat
Baca juga: Pemkab Flotim data kerusakan dan siapkan bantuan untuk korban angin kencang
"Kami telah siagakan tiga unit alat berat, yang sudah siap untuk digerakkan ke lokasi bencana," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kupang Joni Nomseo ketika dihubungi di Kupang, Selasa, (3/1/2023).
Pengoperasian alat berat, ia mengatakan, akan memudahkan dan mempercepat petugas menangani dampak tanah longsor di daerah-daerah rawan bencana.
Joni menyampaikan, bagian wilayah Kabupaten Kupang yang rawan mengalami tanah longsor antara lain jalur jalan menuju ke arah Baun, Fatuleu, Takari, dan Amfoang serta Kupang Barat.
"Alat-alat berat yang dimiliki Pemerintah akan digerakkan ke lokasi-lokasi itu apabila terjadi bencana alam tanah longsor," katanya.
Jika alat berat yang tersedia tidak mencukupi, ia melanjutkan, maka Pemerintah Kabupaten Kupang akan meminta bantuan ke Pemerintah Kota Kupang maupun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami memiliki keterbatasan alat berat, sehingga apabila ada kejadian luar biasa yang membutuhkan bantuan dari Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi NTT maka kami mengajukan permintaan bantuan alat berat kepada Pemerintah NTT dan Pemkot Kupang," kata Joni Namseo.
Baca juga: BMKG: Dua kabupaten di NTT berstatus siaga hujan lebat
Baca juga: Pemkab Flotim data kerusakan dan siapkan bantuan untuk korban angin kencang