Kupang (ANTARA News NTT) - Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Provinsi Nusa Tenggara Timur Eko Pranoto mengatakan stok beras yang dikuasi Bulog NTT masih mencukupi kebutuhan masyarakat daerah ini selama 3,9 bulan ke depan.
"Stok beras yang kami miliki saat ini sebanyak 33.385 ton dan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT selama 3,9 bulan ke depan," kata Eko Pranoto kepada pers di Kupang, Kamis (3/1).
Ia mengatakan stok beras yang ada bisa bertahan hingga musim panen berikutnya. "Kami juga sudah menyebarkan stok beras ke berbagai pelosok daerah di 22 kabupaten/kota se-NTT untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga," ujarnya.
Menurut dia, kondisi harga beras pada 2018 sudah terkendali terutama jenis beras medium yang dikonsumsi masyarakat pada umumnya.
"Pengendalian harga beras medium ini berkat dukungan program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) Bulog, dengan melibatkan berbagai mitra seperti distributor, pengecer, rumah pangan kita (RPK), dan Satgas Operasi Pasar Bulog," katanya.
Menurut dia, Bulog NTT saat ini telah memiliki sebanyak 1.200 RPK di seluruh NTT untuk memudahkan masyarakat membeli beras dengan harga murah.
"Apabila RPK aktif semuanya, mudah-mudahan bisa membantu pemerintah dalam menstabilkan harga komoditas pangan karena selain beras kami juga menyediakan gula, tepung terigu, minyak, yang dijual dengan harga murah," katanya.
Baca juga: Bulog NTT luncurkan KPSH beras medium 2019
Baca juga: Bulog NTT lakukan operasi pasar beras medium
Kepala Bulog Divre NTT Eko Pranoto (kedua kanan) bersama sejumlah stakeholders melepaskan sejumlah truk pengangkut beras medium dalam kegiatan peluncuran Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium 2019 yang dipusatkan di Gudang Bulog Divre NTT di Kecamatan Alak, Kota Kupang, Kamis (3/1). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
"Stok beras yang kami miliki saat ini sebanyak 33.385 ton dan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT selama 3,9 bulan ke depan," kata Eko Pranoto kepada pers di Kupang, Kamis (3/1).
Ia mengatakan stok beras yang ada bisa bertahan hingga musim panen berikutnya. "Kami juga sudah menyebarkan stok beras ke berbagai pelosok daerah di 22 kabupaten/kota se-NTT untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga," ujarnya.
Menurut dia, kondisi harga beras pada 2018 sudah terkendali terutama jenis beras medium yang dikonsumsi masyarakat pada umumnya.
"Pengendalian harga beras medium ini berkat dukungan program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) Bulog, dengan melibatkan berbagai mitra seperti distributor, pengecer, rumah pangan kita (RPK), dan Satgas Operasi Pasar Bulog," katanya.
Menurut dia, Bulog NTT saat ini telah memiliki sebanyak 1.200 RPK di seluruh NTT untuk memudahkan masyarakat membeli beras dengan harga murah.
"Apabila RPK aktif semuanya, mudah-mudahan bisa membantu pemerintah dalam menstabilkan harga komoditas pangan karena selain beras kami juga menyediakan gula, tepung terigu, minyak, yang dijual dengan harga murah," katanya.
Baca juga: Bulog NTT luncurkan KPSH beras medium 2019
Baca juga: Bulog NTT lakukan operasi pasar beras medium