Kupang (ANTARA News NTT) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Nusa Tenggara Timur mulai memasarkan beras dalam kemasan kecil (sachet) secara masif di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
"Untuk 2019 ini kami mulai memasarkan beras sachet secara masif, kami sudah memiliki mesin produksinya di sini," kata Kepala Perum Bulog Divre Nusa Tenggara Timur Eko Pranoto di Kupang, Jumat (4/1).
Ia mengatakan, beras sachet yang diproduksi tersebut berukuran 200 gram dengan harga jual Rp2.500 per sachet.
Jenis beras yang dijual merupakan beras premium yang diproduksi dari sejumlah daerah seperti Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur.
Eko mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah menjual beras sachet hampir satu ton untuk masyarakat setempat melalui Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog Divre NTT.
Namun pemasaran masih dilakukan terbatas di Kota Kupang dan sekitarnya melalui kegiatan pasar murah di beberapa gereja menjelang Hari Raya Natal.
Baca juga: Bulog serap 1.600 ton beras petani NTT selama 2018
"Peminatnya juga banyak karena merupakan beras dengan kualitas premium yang diproduksi lokal," katanya.
Ia mengatakan, selain mesin produksi beras sachet, pihaknya juga telah mendatangkan mesin pengemasan gula berukuran satu kilogram.
Eko mengatakan, pihaknya baru mulai memasarkan beras sachet secara masifi sehingga ia meminta dukungan termasuk media massa untuk memperkenalkan kepada masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Harapan kami ini bisa membantu masyarakat mendapatkan beras kualitas premium dengan harga murah yang mudah dijangkau," katanya.
Baca juga: Stok beras mencukupi kebutuhan masyarakat NTT selama 3,9 bulan
Baca juga: Bulog NTT luncurkan KPSH beras medium 2019
"Untuk 2019 ini kami mulai memasarkan beras sachet secara masif, kami sudah memiliki mesin produksinya di sini," kata Kepala Perum Bulog Divre Nusa Tenggara Timur Eko Pranoto di Kupang, Jumat (4/1).
Ia mengatakan, beras sachet yang diproduksi tersebut berukuran 200 gram dengan harga jual Rp2.500 per sachet.
Jenis beras yang dijual merupakan beras premium yang diproduksi dari sejumlah daerah seperti Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur.
Eko mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah menjual beras sachet hampir satu ton untuk masyarakat setempat melalui Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog Divre NTT.
Namun pemasaran masih dilakukan terbatas di Kota Kupang dan sekitarnya melalui kegiatan pasar murah di beberapa gereja menjelang Hari Raya Natal.
Baca juga: Bulog serap 1.600 ton beras petani NTT selama 2018
"Peminatnya juga banyak karena merupakan beras dengan kualitas premium yang diproduksi lokal," katanya.
Ia mengatakan, selain mesin produksi beras sachet, pihaknya juga telah mendatangkan mesin pengemasan gula berukuran satu kilogram.
Eko mengatakan, pihaknya baru mulai memasarkan beras sachet secara masifi sehingga ia meminta dukungan termasuk media massa untuk memperkenalkan kepada masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Harapan kami ini bisa membantu masyarakat mendapatkan beras kualitas premium dengan harga murah yang mudah dijangkau," katanya.
Baca juga: Stok beras mencukupi kebutuhan masyarakat NTT selama 3,9 bulan
Baca juga: Bulog NTT luncurkan KPSH beras medium 2019