Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menggandeng Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB dan tiga kampus untuk bersama-sama menangani hama belalang yang kerap menyerang tanaman pertanian warga di wilayah Pulau Sumba.
"Kami bekerja sama dengan pihak FAO dan perguruan tinggi Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institusi Pertanian Bogor melakukan riset untuk penanganan hama belalang kumbara di Sumba," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Joaz Oemboe Wanda dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu, (5/3/2023).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dukungan Pemerintah Provinsi NTT untuk penanganan serangan hama belalang kumbara yang kerap menyerang tanaman pertanian di Pulau Sumba.
Oemboe Wanda mengatakan pihaknya bersama FAO dan perguruan tinggi tersebut melakukan riset atau kajian di lapangan mengenai hama belalang kumbara termasuk ekosistemnya, untuk mendukung penanganan.
Menurut dia, persoalan hama belalang di Pulau Sumba cukup kompleks karena menyangkut ekosistem yang saling berkaitan di dalamnya.
Belalang kumbara, kata dia, biasanya memiliki habitat di daerah yang lembap dan tertutup atau di hutan seperti di Kabupaten Sumba Timur.
Belalang kumbara biasa dimangsa oleh jenis burung tertentu sehingga populasi terkendali, namun ketika populasi burung pemangsa berkurang akibat diburu warga maka populasi belalang semakin bertambah pesat.
"Kondisi yang kompleks seperti ini yang dikaji di lapangan termasuk juga perubahan lingkungan yang terjadi yang membuat belalang bermigrasi untuk mencari tempat makan baru," katanya.
Ia menjelaskan, hama belalang kumbara pada umumnya menyerang tanaman pertanian seperti jagung, tebu, padi, secara menyebar atau sporadis di titik tertentu.
Lebih lanjut, Oemboe Wanda mengatakan, selain itu, upaya penanganan hama belalang juga dilakukan melalui sinergi bersama kementerian terkait serta empat pemerintah kabupaten di Pulau Sumba.
Pemerintah provinsi, kata dia, juga memiliki satu unit pelaksana teknis perlindungan tanaman di Kecamatan Lewa Sumba Timur yang menyediakan dan mendistribusikan obat-obatan pembasmi hama.
"Langkah-langkah penanganan hama belalang dilakukan secara masif di lapangan sehingga diharapkan ke depan, potensi kerusakan tanaman pertanian dapat diminimalisir," katanya.
Baca juga: Sumba Timur lakukan upaya pengendalian hama belalang
Baca juga: Sumba Timur butuh bantuan pemerintah pusat untuk atasi hama belalang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov NTT gandeng FAO dan tiga kampus tangani hama belalang di Sumba
"Kami bekerja sama dengan pihak FAO dan perguruan tinggi Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institusi Pertanian Bogor melakukan riset untuk penanganan hama belalang kumbara di Sumba," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Joaz Oemboe Wanda dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu, (5/3/2023).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dukungan Pemerintah Provinsi NTT untuk penanganan serangan hama belalang kumbara yang kerap menyerang tanaman pertanian di Pulau Sumba.
Oemboe Wanda mengatakan pihaknya bersama FAO dan perguruan tinggi tersebut melakukan riset atau kajian di lapangan mengenai hama belalang kumbara termasuk ekosistemnya, untuk mendukung penanganan.
Menurut dia, persoalan hama belalang di Pulau Sumba cukup kompleks karena menyangkut ekosistem yang saling berkaitan di dalamnya.
Belalang kumbara, kata dia, biasanya memiliki habitat di daerah yang lembap dan tertutup atau di hutan seperti di Kabupaten Sumba Timur.
Belalang kumbara biasa dimangsa oleh jenis burung tertentu sehingga populasi terkendali, namun ketika populasi burung pemangsa berkurang akibat diburu warga maka populasi belalang semakin bertambah pesat.
"Kondisi yang kompleks seperti ini yang dikaji di lapangan termasuk juga perubahan lingkungan yang terjadi yang membuat belalang bermigrasi untuk mencari tempat makan baru," katanya.
Ia menjelaskan, hama belalang kumbara pada umumnya menyerang tanaman pertanian seperti jagung, tebu, padi, secara menyebar atau sporadis di titik tertentu.
Lebih lanjut, Oemboe Wanda mengatakan, selain itu, upaya penanganan hama belalang juga dilakukan melalui sinergi bersama kementerian terkait serta empat pemerintah kabupaten di Pulau Sumba.
Pemerintah provinsi, kata dia, juga memiliki satu unit pelaksana teknis perlindungan tanaman di Kecamatan Lewa Sumba Timur yang menyediakan dan mendistribusikan obat-obatan pembasmi hama.
"Langkah-langkah penanganan hama belalang dilakukan secara masif di lapangan sehingga diharapkan ke depan, potensi kerusakan tanaman pertanian dapat diminimalisir," katanya.
Baca juga: Sumba Timur lakukan upaya pengendalian hama belalang
Baca juga: Sumba Timur butuh bantuan pemerintah pusat untuk atasi hama belalang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov NTT gandeng FAO dan tiga kampus tangani hama belalang di Sumba