Kupang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur mendukung para petani di Pulau Sumba melakukan substitusi tanaman yang terserang hama belalang ke jenis tanaman lain guna menjaga ketahanan pangan petani di daerah itu.
"Substitusi tanaman yang terserang hama belalang kumbara di Sumba menjadi bagian dari langkah pemerintah provinsi agar petani tetap bisa berproduksi dan ekonomi tetap terjaga," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Joaz Oemboe Wanda dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (6/3/2023).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dukungan Pemerintah Provinsi NTT terhadap penanganan dampak hama belalang kumbara yang kerap menyerang tanaman pertanian di Pulau Sumba.
Ia menjelaskan, serangan hama belalang di Sumba tidak menyerang semua area atau kawasan pertanian tetapi pada titik-titik tertentu.
Pada area tanaman pertanian yang terdampak, kata dia, pemerintah provinsi mendukung para petani untuk mensubstitusikan tanaman karena belalang kumbara pada umumnya menyukai tanaman yang berserat seperti tebu, jagung, maupun padi.
"Jadi kami arahkan petani agar kalau jagung sudah tidak bisa, kita tanam tanaman lain seperti umbi-umbian, kacang-kacangan agar tidak diserang belalang," katanya.
Oemboe Wanda mengatakan pihaknya juga mengalokasikan dana untuk mendukung substitusi tanaman atau pun penanganan kerusakan tanaman akibat hama belalang maupun akibat bencana alam.
"Tahun ini (2023) kita siapkan dana untuk membantu dari sisi kebutuhan benih agar ketersediaan pangan petani tetap terjaga," katanya.
Ia menambahkan penanganan dampak hama belalang di Sumba juga didukung kementerian terkait maupun empat pemerintah kabupaten se-Pulau Sumba sehingga pihaknya optimistis ke depan persoalan hama belalang bisa teratasi karena penanganan dilakukan secara masif di lapangan.
Baca juga: NTT gandeng FAO dan tiga kampus tangani hama belalang di Sumba
Baca juga: Manggarai Barat identifikasi lahan pertanian yang terkena hama
"Substitusi tanaman yang terserang hama belalang kumbara di Sumba menjadi bagian dari langkah pemerintah provinsi agar petani tetap bisa berproduksi dan ekonomi tetap terjaga," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Joaz Oemboe Wanda dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (6/3/2023).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dukungan Pemerintah Provinsi NTT terhadap penanganan dampak hama belalang kumbara yang kerap menyerang tanaman pertanian di Pulau Sumba.
Ia menjelaskan, serangan hama belalang di Sumba tidak menyerang semua area atau kawasan pertanian tetapi pada titik-titik tertentu.
Pada area tanaman pertanian yang terdampak, kata dia, pemerintah provinsi mendukung para petani untuk mensubstitusikan tanaman karena belalang kumbara pada umumnya menyukai tanaman yang berserat seperti tebu, jagung, maupun padi.
"Jadi kami arahkan petani agar kalau jagung sudah tidak bisa, kita tanam tanaman lain seperti umbi-umbian, kacang-kacangan agar tidak diserang belalang," katanya.
Oemboe Wanda mengatakan pihaknya juga mengalokasikan dana untuk mendukung substitusi tanaman atau pun penanganan kerusakan tanaman akibat hama belalang maupun akibat bencana alam.
"Tahun ini (2023) kita siapkan dana untuk membantu dari sisi kebutuhan benih agar ketersediaan pangan petani tetap terjaga," katanya.
Ia menambahkan penanganan dampak hama belalang di Sumba juga didukung kementerian terkait maupun empat pemerintah kabupaten se-Pulau Sumba sehingga pihaknya optimistis ke depan persoalan hama belalang bisa teratasi karena penanganan dilakukan secara masif di lapangan.
Baca juga: NTT gandeng FAO dan tiga kampus tangani hama belalang di Sumba
Baca juga: Manggarai Barat identifikasi lahan pertanian yang terkena hama