Magelang (ANTARA) - Sejumlah seniman dari Indonesia dan Filipina menggelar pameran seni rupa di Limanjawi Art House Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 19-31 Maret 2023.
Pemilik Limanjawi Art Borobudur Umar Chusaeni di Magelang, Senin, (20/3/2023) mengatakan pameran bertajuk "Expression" ini menggelar 53 karya seni rupa dari 26 seniman asal Filipina dan Indonesia.
"Kami ingin Borobudur ini menjadi pusat seni budaya dunia, maka kami mencoba untuk bekerja sama dengan seniman negara lain menggelar karya di sini," katanya.
Ia menuturkan tahun ini bekerja sama dengan Filipina. Ini yang pertama karena Filipina sebagai negara sahabat Indonesia juga ada kedekatan secara emosional para senimannya.
"Kami mengadakan pameran ini, masing-masing seniman mengekspresikan seni masing-masing dari dua negara ini untuk bisa saling berbagi," katanya.
Menurut dia, kegiatan ini sebagai sebuah apresiasi untuk Borobudur sebagai pusat seni budaya dunia.
Ia berharap kegiatan bertaraf internasional seperti ini di Bororobudur bisa berkelanjutan, karena sebenarnya banyak seniman di dunia internasional ingin memamerkan karya-karyanya di Borobudur.
Umar menuturkan kegiatan ini secara mandiri, swadaya dari para seniman yang ada di Indonesia.
"Kami berharap pemerintah untuk bekerja sama dengan seniman menggelar acara-acara seperti ini sehingga ke depan menjadikan Borobudur ini sebagai tujuan wisata seni dan budaya dunia," katanya.
Ia menjelaskan ini merupakan pameran ekspresi dan masing-masing seniman menampilkan yang terbaik dari mereka dengan mengusung pesan-pesan positif dengan mengangkat tema seni tradisi.
Seniman Indonesia yang tampil pada pameran ini, antara lain dari Sumatera, Bandung, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca juga: Kemenparekraf dorong penggunaan kendaraan listrik di area Borobudur
Baca juga: Borobudur Tidak Kalah Dengan Machu Picchu
Pemilik Limanjawi Art Borobudur Umar Chusaeni di Magelang, Senin, (20/3/2023) mengatakan pameran bertajuk "Expression" ini menggelar 53 karya seni rupa dari 26 seniman asal Filipina dan Indonesia.
"Kami ingin Borobudur ini menjadi pusat seni budaya dunia, maka kami mencoba untuk bekerja sama dengan seniman negara lain menggelar karya di sini," katanya.
Ia menuturkan tahun ini bekerja sama dengan Filipina. Ini yang pertama karena Filipina sebagai negara sahabat Indonesia juga ada kedekatan secara emosional para senimannya.
"Kami mengadakan pameran ini, masing-masing seniman mengekspresikan seni masing-masing dari dua negara ini untuk bisa saling berbagi," katanya.
Menurut dia, kegiatan ini sebagai sebuah apresiasi untuk Borobudur sebagai pusat seni budaya dunia.
Ia berharap kegiatan bertaraf internasional seperti ini di Bororobudur bisa berkelanjutan, karena sebenarnya banyak seniman di dunia internasional ingin memamerkan karya-karyanya di Borobudur.
Umar menuturkan kegiatan ini secara mandiri, swadaya dari para seniman yang ada di Indonesia.
"Kami berharap pemerintah untuk bekerja sama dengan seniman menggelar acara-acara seperti ini sehingga ke depan menjadikan Borobudur ini sebagai tujuan wisata seni dan budaya dunia," katanya.
Ia menjelaskan ini merupakan pameran ekspresi dan masing-masing seniman menampilkan yang terbaik dari mereka dengan mengusung pesan-pesan positif dengan mengangkat tema seni tradisi.
Seniman Indonesia yang tampil pada pameran ini, antara lain dari Sumatera, Bandung, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca juga: Kemenparekraf dorong penggunaan kendaraan listrik di area Borobudur
Baca juga: Borobudur Tidak Kalah Dengan Machu Picchu