Mabar gelar Expo Ekraf promosi produk UMKM dan kesenian

id Labuan Bajo, NTT, ekraf, expo ekraf, seni

Mabar gelar Expo Ekraf promosi produk UMKM dan kesenian

Penjualan produk kuliner dalam Expo Ekonomi Kreatif di Puncak Waringin Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana

Dengan kegiatan ini kami harap mereka semakin semangat untuk melahirkan karya-karya dan terus melakukan inovasi...

Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekratbud) Kabupaten Manggarai Barat menggelar Expo Ekonomi Kreatif (Ekraf) guna mempromosikan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan kesenian daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ini rangkaian dari kegiatan yang kami jalankan dalam sebulan terakhir ini, setelah memberi pelatihan kepada pelaku UMKM dan pelaku seni," kata Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat Stefanus Jemsifori di Labuan Bajo, Sabtu, (14/12).

Kegiatan Expo Ekraf diadakan di destinasi wisata Puncak Waringin selama dua hari pada 13-14 Desember 2024 yang diikuti sebanyak 22 UMKM dan para pelaku seni tari dan seni pertunjukan musik.

Pria yang akrab disapa Stefan itu menjelaskan Expo Ekraf juga dilakukan untuk mengoptimalkan sarana pariwisata Puncak Waringin Labuan Bajo yang telah dibangun pemerintah pusat.

“Sehingga pelaku UMKM menyiapkan kuliner dan berbagai produk lainnya serta pelaku seni juga bisa membuat tamu yang hadir di sini baik domestik maupun mancanegara merasa terkesan,” katanya.

Melalui kegiatan tersebut, lanjut dia, diharapkan para pelaku seni mendapatkan ruang untuk mementaskan kesenian dan pelaku UMKM dapat memperluas pasar untuk penjualan produk.

“Dengan kegiatan ini kami harap mereka semakin semangat untuk melahirkan karya-karya dan terus melakukan inovasi serta mereka harus hadir sebagai faktor yang punya peran penting mendukung destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo,” ungkapnya.

Pemerintah daerah, lanjut dia, akan mengagendakan secara rutin kegiatan itu sehingga dapat menjadi atraksi bagi wisatawan usai berwisata di berbagai destinasi di Taman Nasional Komodo (TNK).

"Akan dilakukan setiap sekali, karena selama ini para tamu yang hadir di kota ini fokusnya di wilayah perairan laut, ketika mereka kembali dari laut mereka punya waktu di hotel untuk bersantai, tapi mereka tidak tahu harus ke mana dan mereka sudah bosan dengan kafe, mereka butuh suasana baru, ya Puncak Waringin ini menjadi tempat yang sangat representatif buat tamu,” katanya.

Baca juga: PLN mendukung pariwisata dan ekonomi hijau di Labuan Bajo

Baca juga: Labuan Bajo sambut pinisi pengenalan wisata alam Kedutaan Portugal