Kupang (ANTARA) - Sekolah Multimedia untuk Semua (SkolMus) mengadakan workshop sketsa dan fotografi bagi 14 orang muda Kota Kupang sebagai persiapan menjelang “Pameran Visual Diary Kota”.
“Workshop ini menjadi wadah bagi anak muda Kupang untuk belajar dan berbagi pengalaman dalam bidang seni visual dan arsitektur,” kata Manajer Program Juniken Imelda Ratu Radja di Kupang, Kamis, (19/12).
Juniken menjelaskan program kolaborasi antara SkolMus dan Gudskul ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memahami dan mengartikulasikan kembali jejak arsitektur Belanda di Kota Kupang.
“Melalui workshop ini yaitu kelas photostory dan sketch art, peserta akan diajak untuk mengeksplorasi jejak-jejak arsitektur Belanda dan pengaruhnya terhadap perkembangan kota saat ini,” jelas Juniken.
Karena itu, ia turut memberi apresiasi kepada para peserta atas keterlibatan aktif untuk berbagi pandangan dan talenta dalam ragam karya visual.
“Harapannya workshop ini dapat membangun kesadaran kolektif tentang pelestarian warisan budaya melalui pendekatan artistik,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata Juniken, workshop ini dibagi ke dalam dua sesi. Pada sesi pertama workshop sketch up diikuti oleh 7 orang mahasiswa/i arsitektur atau pegiat muda yang berminat pada bidang arsitektur. Sesi ini diampu oleh fasilitator Remon Nara Kaha dari Timor Art Graffiti.
Pada sesi kedua workshop photostory diampu oleh fasilitator Juniken Imelda Ratu Radja dari SkolMus. Sesi ini juga diikuti 7 orang muda yang tertarik dengan dunia fotografi, memiliki kamera pribadi (pocket, dslr atau mirrorless).
“Setelah mendapat materi teori di ruang kelas, keempat belas peserta akan turun ke lapangan untuk mempraktikkannya secara langsung,” tambah Juniken.
Juniken menginformasikan, hasil workshop foto cerita dan sketsa para peserta dalam merespon jejak arsitektur Belanda di Kota Kupang akan dikurasi dan ditampilkan dalam “Pameran Visual Diary Kota” pada hari Sabtu, 21 Desember 2024 di Kupang.
Baca juga: Pemuda 36 provinsi unjuk kreativitas seni di Kalsel
Baca juga: BPOLBF harap pentas seni Yayasan St Damian tunjukkan nilai budaya
“Kami mengajak segenap warga untuk datang ke pameran hasil karya ke-14 orang muda ini, untuk sama-sama berefleksi terkait jejak arsitektur Belanda yang masih ada sampai saat ini di Kota Kupang,” tutupnya.