Kupang (ANTARA News NTT) - Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur dalam tahun ini akan fokus pada pengembangan industri pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
"Untuk industri pakan ternak ini akan kami kembangkan di beberapa kabupaten seperti Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Sumba Timur dan Rote Ndao untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi di daerah tersebut," kata Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi kepada Antara di Kupang, Selasa (15/1).
Ia menjelaskan, pada daerah-daerah itu akan disiapkan lahan seluas 500 hektare hingga 10.000 hektare untuk pengembangan pakan ternak. Upaya ini, ljuga diintegrasikan dengan lintas sektor lainnya seperti Dinas Kehutanan maupun masyarakat setempat.
"Ini juga menyangkut kesiapan dan kecepatan perizinan dan berkaitan dengan masyarakat karena pembangunannya inklusif, harus bermanfaat untuk masyarakat setempat," katanya.
Dani menjelaskan, pada sentra pengembangan industri pakan itu akan diperkuat dengan jenis-jenis tanaman yang bisa beradaptasi dengan lingkungan setempat. Salah satu tumbuhan yang menjadi fokus pengembangan adalah Lamtoro Taramba.
"Lamtoro taramba ini oleh masyarakat lebih gampang karena hanya ditanam dan berkembang dengan cepa. Tanaman Lamtoro Taramba juga memiliki kandungan protein yang cukup bagus untuk ternak sapi," katanya.
Baca juga: Optimalisasi lahan kosong untuk pakan ternak
Baca juga: NTT perlu perbaiki hijauan pakan ternak
"Untuk industri pakan ternak ini akan kami kembangkan di beberapa kabupaten seperti Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Sumba Timur dan Rote Ndao untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi di daerah tersebut," kata Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi kepada Antara di Kupang, Selasa (15/1).
Ia menjelaskan, pada daerah-daerah itu akan disiapkan lahan seluas 500 hektare hingga 10.000 hektare untuk pengembangan pakan ternak. Upaya ini, ljuga diintegrasikan dengan lintas sektor lainnya seperti Dinas Kehutanan maupun masyarakat setempat.
"Ini juga menyangkut kesiapan dan kecepatan perizinan dan berkaitan dengan masyarakat karena pembangunannya inklusif, harus bermanfaat untuk masyarakat setempat," katanya.
Dani menjelaskan, pada sentra pengembangan industri pakan itu akan diperkuat dengan jenis-jenis tanaman yang bisa beradaptasi dengan lingkungan setempat. Salah satu tumbuhan yang menjadi fokus pengembangan adalah Lamtoro Taramba.
"Lamtoro taramba ini oleh masyarakat lebih gampang karena hanya ditanam dan berkembang dengan cepa. Tanaman Lamtoro Taramba juga memiliki kandungan protein yang cukup bagus untuk ternak sapi," katanya.
Baca juga: Optimalisasi lahan kosong untuk pakan ternak
Baca juga: NTT perlu perbaiki hijauan pakan ternak