Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur mengembangkan 40.000 hektare tanaman jagung melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di kabupaten yang mengalami musim kemarau lebih awal pada April 2023 sebagai antisipasi terjadi kekurangan pangan.
"Kami telah memetakan sejumlah daerah yang menjadi prioritas untuk pengembangan usaha tanaman jagung yang ditanam pada musim kemarau ini yaitu kabupaten-kabupaten di NTT yang diprediksi dilanda kemarau lebih awal," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Lecky Frederich Koli di Kupang, Kamis, (30/3/2023).
Menurut dia beberapa daerah yang berpotensi dilanda musim kemarau lebih awal yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Flores Timur, Alor, Sabu Raijua, sebagian wilayah bagian barat Pulau Sumba, Pulau Timor, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Lembata.
Dia menegaskan pengembangan tanaman jagung pada lahan 40.000 hektare itu dilakukan pada lahan-lahan pertanian milik petani yang potensi untuk pengembangan usaha tanaman jagung.
"Pengembangan usaha tanaman jagung melalui program TJPS ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan pangan yang terjadi pada petani sebagai dampak dari terjadinya musim kemarau, sehingga persediaan pangan tetap terpenuhi," kata Lecky Frederich Koli.
Menurut dia tanaman jagung memiliki adaptasi yang sangat kuat terhadap kekeringan karena tidak membutuhkan air banyak untuk ditanam pada musim kemarau, sehingga pemerintah NTT melakukan pengembangan usaha tanaman jagung dengan luas lahan mencapai 40.000 hektare.
Lecky Frederich Koli menambahkan guna mendukung keberhasilan penanaman 40.000 hektare tanaman jagung melalui program TJPS maka pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur juga memobilisasi peralatan panen ke setiap daerah yang mampu melakukan penanaman jagung dua kali sehingga bisa mengantisipasi terjadinya gagal panen.
"Kami juga mempersiapkan mesin pompa air untuk dipakai para petani di NTT pada musim kemarau untuk mengaliri air ke lokasi penanaman jagung, sehingga tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik," kata Lecky Frederich Koli.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bersama warga perbatasan panen jagung
Baca juga: Distan: Luas tanam jagung Program TJPS di SBD 41.245 ha
"Kami telah memetakan sejumlah daerah yang menjadi prioritas untuk pengembangan usaha tanaman jagung yang ditanam pada musim kemarau ini yaitu kabupaten-kabupaten di NTT yang diprediksi dilanda kemarau lebih awal," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Lecky Frederich Koli di Kupang, Kamis, (30/3/2023).
Menurut dia beberapa daerah yang berpotensi dilanda musim kemarau lebih awal yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Flores Timur, Alor, Sabu Raijua, sebagian wilayah bagian barat Pulau Sumba, Pulau Timor, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Lembata.
Dia menegaskan pengembangan tanaman jagung pada lahan 40.000 hektare itu dilakukan pada lahan-lahan pertanian milik petani yang potensi untuk pengembangan usaha tanaman jagung.
"Pengembangan usaha tanaman jagung melalui program TJPS ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan pangan yang terjadi pada petani sebagai dampak dari terjadinya musim kemarau, sehingga persediaan pangan tetap terpenuhi," kata Lecky Frederich Koli.
Menurut dia tanaman jagung memiliki adaptasi yang sangat kuat terhadap kekeringan karena tidak membutuhkan air banyak untuk ditanam pada musim kemarau, sehingga pemerintah NTT melakukan pengembangan usaha tanaman jagung dengan luas lahan mencapai 40.000 hektare.
Lecky Frederich Koli menambahkan guna mendukung keberhasilan penanaman 40.000 hektare tanaman jagung melalui program TJPS maka pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur juga memobilisasi peralatan panen ke setiap daerah yang mampu melakukan penanaman jagung dua kali sehingga bisa mengantisipasi terjadinya gagal panen.
"Kami juga mempersiapkan mesin pompa air untuk dipakai para petani di NTT pada musim kemarau untuk mengaliri air ke lokasi penanaman jagung, sehingga tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik," kata Lecky Frederich Koli.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bersama warga perbatasan panen jagung
Baca juga: Distan: Luas tanam jagung Program TJPS di SBD 41.245 ha