Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menyebut tenun/songke Manggarai banyak dipilih oleh wisatawan Nusantara (wisnus) yang berkunjung, sebagai suvenir atau cenderamata.
"Dari hasil survei yang dilakukan dinas pada tahun 2022, responden wisnus banyak menyukai kerajinan tenun/songke sebagai cenderamata dari Manggarai Barat," kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut di Labuan Bajo, Kamis, (30/3/2023).
Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat telah melakukan Survei Kepuasan Pengunjung Manggarai Barat 2022.
Hasil survei menunjukkan 73 persen responden wisnus membeli cenderamata di Manggarai Barat dan 27 persen responden tidak.
Bagi responden wisnus, tenun/songke Manggarai menjadi yang terbanyak dipilih yakni 27 persen, lalu diikuti pakaian sebanyak 26 persen dan produk pertanian sebanyak 14 persen.
"Dari Rp10 juta yang dibelanjakan wisatawan di Labuan Bajo, sebanyak Rp1,5 juta untuk beli suvenir. Ini berdampak baik pada pelaku usaha di bidang UMKM ini," kata Pius.
Dia menyebut kecenderungan memilih cenderamata ini sangat berdampak pada jumlah pengeluaran uang wisatawan di Labuan Bajo.
Dia melihat suvenir yang ada itu bersumber dari masyarakat, sehingga uang yang beredar tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga.
"Kalau rata-rata Rp1,5 juta itu dikalikan dengan 170 ribu wisatawan yang datang per 2022, sudah ada berapa ratus miliar yang dibelanjakan untuk suvenir. Ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi," ungkapnya.
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat terus aktif melakukan pendampingan terhadap UMKM khususnya tenun/songke.
Selain terlibat dalam pengembangan UMKM dengan produk tenun/songke, dinas tersebut juga memberi pelatihan khusus untuk produk turunan tenun seperti anting, gelang, kalung, syal, tas, dan beberapa produk aksesori lain
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat, Theresia Asmon berharap upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah dapat menjadi dukungan bagi pengembangan UMKM dan peningkatan ekonomi keluarga.
"Kami latih khusus untuk menghasilkan produk turunan seperti tas dan aksesori lain. Apalagi sekarang bagasi berbayar, jadi kami selalu berupaya agar ada cenderamata yang bisa dibawa pulang tanpa memikirkan bagasi," ungkap Theresia.
Baca juga: Menparekraf berharap Oramon dimanfaatkan untuk promosi Labuan Baj
Baca juga: Pemkab Ende siap gelar musrenbang di atas kapal Dharma Rucitra
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dispar Manggarai Barat sebut songke banyak dipilih wisnus jadi suvenir
"Dari hasil survei yang dilakukan dinas pada tahun 2022, responden wisnus banyak menyukai kerajinan tenun/songke sebagai cenderamata dari Manggarai Barat," kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut di Labuan Bajo, Kamis, (30/3/2023).
Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat telah melakukan Survei Kepuasan Pengunjung Manggarai Barat 2022.
Hasil survei menunjukkan 73 persen responden wisnus membeli cenderamata di Manggarai Barat dan 27 persen responden tidak.
Bagi responden wisnus, tenun/songke Manggarai menjadi yang terbanyak dipilih yakni 27 persen, lalu diikuti pakaian sebanyak 26 persen dan produk pertanian sebanyak 14 persen.
"Dari Rp10 juta yang dibelanjakan wisatawan di Labuan Bajo, sebanyak Rp1,5 juta untuk beli suvenir. Ini berdampak baik pada pelaku usaha di bidang UMKM ini," kata Pius.
Dia menyebut kecenderungan memilih cenderamata ini sangat berdampak pada jumlah pengeluaran uang wisatawan di Labuan Bajo.
Dia melihat suvenir yang ada itu bersumber dari masyarakat, sehingga uang yang beredar tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga.
"Kalau rata-rata Rp1,5 juta itu dikalikan dengan 170 ribu wisatawan yang datang per 2022, sudah ada berapa ratus miliar yang dibelanjakan untuk suvenir. Ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi," ungkapnya.
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat terus aktif melakukan pendampingan terhadap UMKM khususnya tenun/songke.
Selain terlibat dalam pengembangan UMKM dengan produk tenun/songke, dinas tersebut juga memberi pelatihan khusus untuk produk turunan tenun seperti anting, gelang, kalung, syal, tas, dan beberapa produk aksesori lain
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat, Theresia Asmon berharap upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah dapat menjadi dukungan bagi pengembangan UMKM dan peningkatan ekonomi keluarga.
"Kami latih khusus untuk menghasilkan produk turunan seperti tas dan aksesori lain. Apalagi sekarang bagasi berbayar, jadi kami selalu berupaya agar ada cenderamata yang bisa dibawa pulang tanpa memikirkan bagasi," ungkap Theresia.
Baca juga: Menparekraf berharap Oramon dimanfaatkan untuk promosi Labuan Baj
Baca juga: Pemkab Ende siap gelar musrenbang di atas kapal Dharma Rucitra
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dispar Manggarai Barat sebut songke banyak dipilih wisnus jadi suvenir