Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyerahkan bantuan dana program orang tua asuh dari sejumlah donatur senilai Rp50 juta bagi kebutuhan gizi 33 balita stunting di Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa.
"Pemerintah Kota Kupang menyampaikan apresiasi kepada donatur dalam hal ini Kolonel (Pas) Helmi Ardiyanto Nange dan Raffi Ahmad atas perhatian yang luar biasa terhadap penanganan stunting di Kota Kupang," kata Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh di Kupang, Selasa, (16/5/2023).
Ia juga mengapresiasi Bappeda Kota Kupang selaku orang tua asuh program penanganan stunting di Kelurahan Oepura yang telah serius bekerja sehingga mendapat bantuan dari dua donatur yang memiliki kepedulian dalam penanganan stunting.
Ia berharap, Kota Kupang bebas dari stunting dan anak-anak di daerah ini bisa bertumbuh menjadi hebat.
Dia menjelaskan anak merupakan karunia luar biasa diberikan Tuhan sehingga para orang tua berperan menjaga tumbuh kembang anak dengan asupan gizi yang baik.
Dia menegaskan pemerintah terlibat dalam penanganan stunting dengan pemberian makanan tambahan bagi balita serta pemantauan kesehatan balita bersama kader posyandu dan puskesmas di ibu kota Provinsi NTT itu.
“Puskesmas perlu berkolaborasi bersama semua pihak seperti lurah hingga RT dan RW untuk bergandengan tangan dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam membangun komunikasi dengan semua pihak maupun para donatur yang memiliki empati dan simpati dalam upaya penanganan stunting,” kata George Melkianus Hadjoh.
Menurut dia, penanganan stunting secara bersama merupakan momentum dalam rangka membangun generasi bangsa yang sehat dan tidak mengalami stunting maupun gizi buruk yang pertumbuhannya harus terjaga dengan baik.
Ia berharap, bantuan dari para donatur itu dapat dikelola dengan baik dan tepat sasaran dalam upaya mengurangi angka stunting di Kota Kupang.
“Camat dan lurah harus benar-benar memberikan hati dalam melayani masyarakat dengan dibantu oleh Dinas Kesehatan bersama OPD pendamping kelurahan dan puskesmas, sehingga upaya penanganan stunting bisa berjalan dengan baik," katanya.
Kepala Bappeda Kota Kupang Djidja Kadiwano menjelaskan Kelurahan Oepura merupakan kelurahan pendampingan dari Bappeda Kota Kupang.
Menurut dia, sebagai OPD pendamping banyak cara telah dilakukan untuk membantu menurunkan angka stunting, salah satunya dengan mencari bantuan dari pihak lain dalam hal ini para donatur.
Baca juga: Pemprov NTT fokus atasi kemiskinan hingga 2024
Baca juga: Pemkab Kupang luncurkan gerakan orang tua asuh bagi anak stunting
"Pemerintah Kota Kupang menyampaikan apresiasi kepada donatur dalam hal ini Kolonel (Pas) Helmi Ardiyanto Nange dan Raffi Ahmad atas perhatian yang luar biasa terhadap penanganan stunting di Kota Kupang," kata Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh di Kupang, Selasa, (16/5/2023).
Ia juga mengapresiasi Bappeda Kota Kupang selaku orang tua asuh program penanganan stunting di Kelurahan Oepura yang telah serius bekerja sehingga mendapat bantuan dari dua donatur yang memiliki kepedulian dalam penanganan stunting.
Ia berharap, Kota Kupang bebas dari stunting dan anak-anak di daerah ini bisa bertumbuh menjadi hebat.
Dia menjelaskan anak merupakan karunia luar biasa diberikan Tuhan sehingga para orang tua berperan menjaga tumbuh kembang anak dengan asupan gizi yang baik.
Dia menegaskan pemerintah terlibat dalam penanganan stunting dengan pemberian makanan tambahan bagi balita serta pemantauan kesehatan balita bersama kader posyandu dan puskesmas di ibu kota Provinsi NTT itu.
“Puskesmas perlu berkolaborasi bersama semua pihak seperti lurah hingga RT dan RW untuk bergandengan tangan dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam membangun komunikasi dengan semua pihak maupun para donatur yang memiliki empati dan simpati dalam upaya penanganan stunting,” kata George Melkianus Hadjoh.
Menurut dia, penanganan stunting secara bersama merupakan momentum dalam rangka membangun generasi bangsa yang sehat dan tidak mengalami stunting maupun gizi buruk yang pertumbuhannya harus terjaga dengan baik.
Ia berharap, bantuan dari para donatur itu dapat dikelola dengan baik dan tepat sasaran dalam upaya mengurangi angka stunting di Kota Kupang.
“Camat dan lurah harus benar-benar memberikan hati dalam melayani masyarakat dengan dibantu oleh Dinas Kesehatan bersama OPD pendamping kelurahan dan puskesmas, sehingga upaya penanganan stunting bisa berjalan dengan baik," katanya.
Kepala Bappeda Kota Kupang Djidja Kadiwano menjelaskan Kelurahan Oepura merupakan kelurahan pendampingan dari Bappeda Kota Kupang.
Menurut dia, sebagai OPD pendamping banyak cara telah dilakukan untuk membantu menurunkan angka stunting, salah satunya dengan mencari bantuan dari pihak lain dalam hal ini para donatur.
Baca juga: Pemprov NTT fokus atasi kemiskinan hingga 2024
Baca juga: Pemkab Kupang luncurkan gerakan orang tua asuh bagi anak stunting