Kupang (ANTARA) - Bupati Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Johanes Don Bosco Do mengajak para pemuda untuk meningkatkan kemampuan diri lewat pelatihan berbasis kompetensi agar dapat bersaing secara kompetitif dalam dunia kerja di era modern saat ini.
"Nagekeo sangat antusias menerima pelatihan apa saja, anak muda haus akan peningkatan kemampuan untuk bisa kompetitif dalam dunia kerja," katanya dalam kegiatan pelatihan berbasis kompetensi di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Selasa, (6/6/2023).
Sebanyak 48 orang peserta mengikuti pelatihan berbasis kompetensi Mekanik Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Operator Alsintan, dan Mobile Training Unit (MTU) atau mekanik sepeda motor injeksi yang merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Nagekeo dan UPTD Balai Latihan kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia daerah untuk siap bersaing di dunia kerja saat ini.
Bupati mengatakan pelatihan berbasis kompetensi merupakan suatu peluang baru desentralisasi sehingga harus ditindaklanjuti guna meningkatkan keahlian dari tenaga kerja yang kompetitif.
Dia berharap para peserta bisa mengikuti setiap tahapan kegiatan dengan baik dan menyimak secara rinci penjelasan tutor.
Bagi para peserta pelatihan operator, Bupati meminta agar mereka memiliki pengetahuan tentang mekanik untuk mendeteksi dini kendala-kendala dari mesin.
Lalu, ia berharap para mekanik alsintan dapat meningkatkan kemampuan agar bisa melihat kerusakan pada banyaknya alsintan di Kabupaten Nagekeo yang tidak berfungsi lagi.
Bupati meminta para peserta untuk siap bersaing di dunia kerja untuk membentuk kelompok yang kemudian akan dipersatukan melalui wadah koperasi.
"Kita gunakan ini untuk membuka pasar, sudah latih begini ya percaya diri saja, tinggal kontak saja, secara bersama-sama kalian bisa dipercaya termasuk akses modal," kata Johanes Don Bosco Do .
Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur Sylvia Peku Djawang mengapresiasi kolaborasi kerja sama antara Pemkab Nagekeo dan UPT Balai Latihan Kerja Provinsi NTT.
"Urusan ketenagakerjaan ini urusan soal kemaslahatan hidup orang banyak, jadi saya sangat setuju, dari sisi timing saya pikir akan sangat baik. Dengan pelatihan ini kita bereskan beberapa soal sekaligus," ujarnya.
Peningkatan kualitas SDM tenaga kerja khususnya mekanisasi alat mesin pertanian, katanya sangat relevan dengan kondisi Kabupaten Nagekeo yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas.
Peningkatan soft skill dalam rangka meningkatkan etos kerja harus menjadi prioritas, sehingga pelatihan dilaksanakan memberi dampak positif bagi peserta.
"Ini kesempatan yang paling strategis bagaimana kita membangun daerah membangun negeri ini," demikian Sylvia Peku Djawang.
Baca juga: Kemendag berkomitmen tingkatkan SDM perkuat institusi metrologi legal di Timor Leste
Baca juga: Pemkab Mabar latih 112 pemuda kompeten kerja di Labuan Bajo
"Nagekeo sangat antusias menerima pelatihan apa saja, anak muda haus akan peningkatan kemampuan untuk bisa kompetitif dalam dunia kerja," katanya dalam kegiatan pelatihan berbasis kompetensi di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Selasa, (6/6/2023).
Sebanyak 48 orang peserta mengikuti pelatihan berbasis kompetensi Mekanik Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Operator Alsintan, dan Mobile Training Unit (MTU) atau mekanik sepeda motor injeksi yang merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Nagekeo dan UPTD Balai Latihan kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia daerah untuk siap bersaing di dunia kerja saat ini.
Bupati mengatakan pelatihan berbasis kompetensi merupakan suatu peluang baru desentralisasi sehingga harus ditindaklanjuti guna meningkatkan keahlian dari tenaga kerja yang kompetitif.
Dia berharap para peserta bisa mengikuti setiap tahapan kegiatan dengan baik dan menyimak secara rinci penjelasan tutor.
Bagi para peserta pelatihan operator, Bupati meminta agar mereka memiliki pengetahuan tentang mekanik untuk mendeteksi dini kendala-kendala dari mesin.
Lalu, ia berharap para mekanik alsintan dapat meningkatkan kemampuan agar bisa melihat kerusakan pada banyaknya alsintan di Kabupaten Nagekeo yang tidak berfungsi lagi.
Bupati meminta para peserta untuk siap bersaing di dunia kerja untuk membentuk kelompok yang kemudian akan dipersatukan melalui wadah koperasi.
"Kita gunakan ini untuk membuka pasar, sudah latih begini ya percaya diri saja, tinggal kontak saja, secara bersama-sama kalian bisa dipercaya termasuk akses modal," kata Johanes Don Bosco Do .
Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur Sylvia Peku Djawang mengapresiasi kolaborasi kerja sama antara Pemkab Nagekeo dan UPT Balai Latihan Kerja Provinsi NTT.
"Urusan ketenagakerjaan ini urusan soal kemaslahatan hidup orang banyak, jadi saya sangat setuju, dari sisi timing saya pikir akan sangat baik. Dengan pelatihan ini kita bereskan beberapa soal sekaligus," ujarnya.
Peningkatan kualitas SDM tenaga kerja khususnya mekanisasi alat mesin pertanian, katanya sangat relevan dengan kondisi Kabupaten Nagekeo yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas.
Peningkatan soft skill dalam rangka meningkatkan etos kerja harus menjadi prioritas, sehingga pelatihan dilaksanakan memberi dampak positif bagi peserta.
"Ini kesempatan yang paling strategis bagaimana kita membangun daerah membangun negeri ini," demikian Sylvia Peku Djawang.
Baca juga: Kemendag berkomitmen tingkatkan SDM perkuat institusi metrologi legal di Timor Leste
Baca juga: Pemkab Mabar latih 112 pemuda kompeten kerja di Labuan Bajo