Kupang (ANTARA) - Ribuan warga Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menyambut jenazah Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota (72) ketika tiba dari Jakarta di Bandara Udara El Tari Kupang, Selasa, (21/11/2023) pagi.
Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota (72) meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit St Carolus Jakarta pada Minggu (19/11) pukul 18.21 WIB.
Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L Kalake bersama Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang serta mantan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Komandan Lanud El Tari Kupang Marsma TNI Aldrin P Mongan turut serta dalam penyambutan kedatangan jenazah Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota (72).
Setelah tiba di Kupang jenazah Mgr Vincentius Sensi Potokota disemayamkan di Gereja Katolik Santo Yoseph Pekerja Penfui untuk dilakukan misa arwah yang dipimpin langsung Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang, Pr diikuti para rohaniwan serta umat Katolik di Kota Kupang.
Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang dalam misa requiem atau misa arwah yang dihadiri umat Katolik di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang itu mengatakan sebelum menjalani perawatan medis di Semarang dan Jakarta, Mgr Vincentius Sensi Potokota sempat menjalani perawatan medis di Kupang selama sepekan karena menderita sakit adanya benjolan pada bagian kepala.
"Selama sepekan dirawat di Kupang karena ada benjolan pada bagian kepala. Kami sering ngobrol karena selama berada di Kupang kami selalu dampingi. Pada suatu saat dia menyampaikan bahwa ingin segera pulang ke Ende," kata Uskup Mgr Petrus Turang.
Uskup Mgr Petrus Turang menyebutkan Mgr Vincentius Sensi Potokota merupakan sosok seorang pelayan gereja yang selalu menebarkan karya-karya kebaikan yang harus dicontohi oleh seluruh umat Katolik.
"Mari kita ikuti teladan yang dilakukan Mgr Vincentius Sensi Potokota yang selalu menebar semangat kasih kepada semua orang," kata Uskup Mgr Petrus Turang.
Umat Katolik dan para rohaniwan sedang mengikuti misa arwah Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota (72) di Gereja Katolik Santo Yoseph Pekerja Penfui, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa. (ANTARA/Benny Jahang)
Setelah dilakukan misa requem atau misa arwah jenasah Mgr Vincentius Sensi Potokota diterbangkan ke Kabupaten Ende dan sesuai rencana jenasah dimakamkan pada Kamis (23/11) di Keuskupan Agung Ende di Ndona, Kabupaten Ende.
Mgr Vincetius Sensi Potokota sebelum menjadi Uskup Agung Ende pada 14 April 2007 sempat menjadi Uskup di Keuskupan Maumere pada 14 Desember 2005 setelah pemekaran dari Keuskupan Agung Ende selama dua tahun.
Mgr Vincetius Sensi Potokota selama menjadi Uskup di Keuskupan Maumere memiliki komitmen untuk menolak hukuman mati termasuk dalam kasus tiga terpidana mati asal Pulau Flores Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu pada September 2006.
Baca juga: Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota meninggal karena sakit
Baca juga: Uskup Ende apresiasi inovasi pemanfaatan FABA untuk bantu warga miskin
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan warga Kota Kupang sambut jenazah Uskup Agung Ende
Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota (72) meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit St Carolus Jakarta pada Minggu (19/11) pukul 18.21 WIB.
Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L Kalake bersama Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang serta mantan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Komandan Lanud El Tari Kupang Marsma TNI Aldrin P Mongan turut serta dalam penyambutan kedatangan jenazah Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota (72).
Setelah tiba di Kupang jenazah Mgr Vincentius Sensi Potokota disemayamkan di Gereja Katolik Santo Yoseph Pekerja Penfui untuk dilakukan misa arwah yang dipimpin langsung Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang, Pr diikuti para rohaniwan serta umat Katolik di Kota Kupang.
Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang dalam misa requiem atau misa arwah yang dihadiri umat Katolik di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang itu mengatakan sebelum menjalani perawatan medis di Semarang dan Jakarta, Mgr Vincentius Sensi Potokota sempat menjalani perawatan medis di Kupang selama sepekan karena menderita sakit adanya benjolan pada bagian kepala.
"Selama sepekan dirawat di Kupang karena ada benjolan pada bagian kepala. Kami sering ngobrol karena selama berada di Kupang kami selalu dampingi. Pada suatu saat dia menyampaikan bahwa ingin segera pulang ke Ende," kata Uskup Mgr Petrus Turang.
Uskup Mgr Petrus Turang menyebutkan Mgr Vincentius Sensi Potokota merupakan sosok seorang pelayan gereja yang selalu menebarkan karya-karya kebaikan yang harus dicontohi oleh seluruh umat Katolik.
"Mari kita ikuti teladan yang dilakukan Mgr Vincentius Sensi Potokota yang selalu menebar semangat kasih kepada semua orang," kata Uskup Mgr Petrus Turang.
Setelah dilakukan misa requem atau misa arwah jenasah Mgr Vincentius Sensi Potokota diterbangkan ke Kabupaten Ende dan sesuai rencana jenasah dimakamkan pada Kamis (23/11) di Keuskupan Agung Ende di Ndona, Kabupaten Ende.
Mgr Vincetius Sensi Potokota sebelum menjadi Uskup Agung Ende pada 14 April 2007 sempat menjadi Uskup di Keuskupan Maumere pada 14 Desember 2005 setelah pemekaran dari Keuskupan Agung Ende selama dua tahun.
Mgr Vincetius Sensi Potokota selama menjadi Uskup di Keuskupan Maumere memiliki komitmen untuk menolak hukuman mati termasuk dalam kasus tiga terpidana mati asal Pulau Flores Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu pada September 2006.
Baca juga: Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota meninggal karena sakit
Baca juga: Uskup Ende apresiasi inovasi pemanfaatan FABA untuk bantu warga miskin
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan warga Kota Kupang sambut jenazah Uskup Agung Ende